Jalan- jalan ke Paris, Perancis. Oleh karena itu, pada hari siapa yang kangen dengan kealayan ku? gak ada ya ke Paris adalah $1,450 untuk pelancong tunggal, $2,604 untuk pasangan, dan $4,882 untuk keluarga dengan 4 orang. 10 Trik Cerdas Traveling Sendiri - Tech Business Thinker.calcular distancia e rota ⇢ Calcular distância uso cidade, país para precisão Sedangkanjika Anda ingin jalan sendiri tanpa tour, minusnya banyak jalan sampai kaki pegel, plus-nya hotel tentu saja akan dipilih yang di dekat pusat kota, bahkan kalau bisa bahkan yang punya balkon lihat menara Eiffel ya kan.. (jauh lebih mahal), dan perjalanan antar kota memakai kereta cepat (lebih nyaman tapi juga lebih mahal). Jalan-jalan ke luar negeri pastinya mempunyai persiapan tersendiri sebelum berangkat. Apalagi jika Anda ingin berwisata tanpa menggunakan pemandu wisata atau yang sering di sebut tour guide. Pergi wisata tanpa menggunakan tour guide ada kelebihannya dan ada kekurangannya. Untuk kelebihannya mungkin Anda akan merasa nyaman tanpa ada yang mengikuti dan dapat sedikit menghemat kekurangannya adalah Anda akan di sibukkan dengan banyak hal seperti memesan akomodasi, membeli tiket untuk transportasi, keadaan dan rute tempat wisata yang akan di kunjungi dan beberapa hal lainnya. Selain ke Perancis Anda dapat juga mencoba tips jalan-jalan ke Eropa tanpa tour. Berhubung karena Perancis masih bagian dari Eropa jadi kenapa tidak sekaligus tanpa menggunakan tour guide cocok untuk Anda yang ingin merasakan sensasi berbeda ketika sedang liburan. Setelah dari Perancis Anda dapat mencoba pergi jalan-jalan ke Hongkong tanpa tour. Untuk Anda yang ingin pergi ke Perancis tanpa pemandu wisata, ini beberapa tips jalan-jalan ke Perancis tanpas tour guide yang dapat Anda jadikan Hafalan Bahasa PerancisJika Anda ingin berlibur ke Perancis tanpa tour guide Anda wajib bisa menggunakan bahasa Perancis, setidaknya dasar-dasar bahasa Perancis. Hal ini karena sebagian besar masyarakat Perancis tidak bisa menggunakan bahasa Inggris. Anda juga dapat menemukan pengalaman yang unik dengan pergi jalan-jalan ke India tanpa tour jika Anda memang berencana akan berlibur ke Perancis hal pertama yang Anda harus lakukan adalah menghafal bahasa negara ini. Bukan tanpa alasan, hal ini karena jika Anda membutuhkan pertolongan di sana orang Perancis akan lebih senang ketika Anda membuka perbincangan dengan bahasa asli Perancis. Jika memang tidak memungkinkan untuk menghafal ada baiknya Anda membawa kamus Perancis jika ingin pergi Perancis bisa di bilang susah-susah gampang untuk menghafalnya. Anda bisa meminta bantuan rekan Anda yang bisa bahasa Perancis untuk membantu atau Anda juga bisa datang ke tempat kursus bahasa Perancis. Namun jika Anda ingin mempelajarinya sendiri Anda dapat memulai untuk menghafalkan kosa kata nya dahulu. Usahakan menghafal sedikitnya 5 kosa kata untuk setiap Destinasi Wisata yang Akan Di KunjungiSebelum pergi berlibur hal penting yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan tujuan tempat wisata yang akan Anda datangi. Menyiapkan tujuan tempat wisata lebih awal dapat membantu Anda nantinya dalam penentuan rute tempat wisata dan akomodasi serta transportasi yang akan Anda gunakan nantinya. Ada banyak tempat wisata di Perancis yang dapat Anda besar wisatawan mancanegara pasti menjadikan Paris sebagai tujuan perjalanan wisata mereka di Perancis. Hal ini wajar saja karena memang Paris menjadi ikon utama dari negara ini. Namun apakah Anda tahu jika masih banyak kota di Perancis yang tidak kalah indahnya dengan Paris. Di negara ini Anda juga dapat mengunjungi berbagai tempat bersejarah di yang lain yang dapat Anda kunjungi ketika ke Perancis salah satunya adalah kota Normandy. Dimana arsitektur yang dimiliki kota ini tidak kalah indahnya dengan Paris. Kota ini juga memiliki penduduk yang sangat ramah serta garis pantai yang sangat indah. Sangat sayang untuk sekedar Anda jika Anda ingin melihat berbagai atraksi Anda harus pergi sedikit lebih jauh menuju kota Provence. Di kota ini Anda akan menemukan berbagai macam jenis atraksi unik dan menyenangkan. Seperti kayaking, wine tasting, dan AkomodasiTips selanjutnya adalah persiapkan akomodasi Anda selama Anda di Perancis. Banyak sekali akomodasi yang akan temukan ketika sampai di sana dan pastinya Anda akan kebingungan untuk menentukan akomodasi dari itu ada baiknya jika Anda memesan akomodasi yang akan Anda gunakan jauh sebelum Anda berangkat. Gunakan bantuan aplikasi atau website online yang memuat tentang akomodasi di memesan akomodasi secara online Anda dapat membandingkan harga dan fasilitas yang di tawarkan dari berbagai akomodasi yang ada di Perancis. Sehingga Anda dapat menentukan akomodasi terbaik yang akan Anda gunakan. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu Anda berniat untuk mengunjungi lebih dari satu kota, ada baiknya Anda juga memesan akomodasi secara online di kota yang akan Anda kunjungi tersebut. Karena jika Anda hanya melihat ada kamar yang kosong atau tidak hal ini setiap saat dapat berubah-ubah. Karena wisatawan asing yang datang ke Perancis tidak lah TransportasiDi Perancis sistem transportasi sangat tertata sehingga Anda akan sangat nyaman menikmati semua jenis transportasi yang ada di negara ini. Mungkin juga hal ini yang menjadikan negara Perancis menjadi negara yang paling di sukai para wisatawan transportasi yang mudah dan tertata, negara ini juga memiliki penduduk yang sangat ramah dan tidak ragu untuk memberi bantuan bahkan ke wisatawan Anda berlibur ke Perancis dan mengunjungi berbagai kota di negara ini sebaiknya Anda menggunakan transportasi kereta. Selain karena jalur kereta sudah menghubungkan semua kota yang ada di Perancis, transportasi kereta bisa di bilang transportasi paling murah yang dimiliki negara ini. Selain itu kondisi perkereta apian Perancis sangatlah nyaman untuk di gunakan setiap kereta di Perancis bisa Anda beli secara online. Namun pastikan sebelum keberangkatan tiket Anda adalah tiket yang aktif. Jika tiket Anda belum aktif Anda dapat mengaktifasinya di berbagai loket tiket yang sudah di sediakan pemerintah Perancis. Pastikan juga Anda datang 15 hingga 30 menit sebelum keberangkatan sampai lupa untuk check in tiket sebelum Anda menaiki kereta, karena jika Anda lupa maka Anda akan terkena denda. Jam keberangkatan kereta di Perancis pun sangat disiplin jadi sebaiknya Anda datang seawal mungkin. Jangan berangkat dengan jam yang sangat berdekatan dengan keberangkatan Makan Di PerancisMencari tempat makan yang halal di Perancis adalah hal yang sulit-sulit mudah. Hal ini karena Perancis belum sepenuhnya terbuka untuk wisatawan muslim. Namun bukan berarti tempat makan yang halal tidak ada. Jika Anda mau mencarinya Anda akan menemukan tempat makan yang halal. Anda juga dapat mencarinya secara online. Hal ini juga dapat Anda jadikan tips jalan-jalan ke makan di Perancis tidak hanya restoran, namun juga ada pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan ringan ataupun makanan sehari-hari dengan cita rasa yang tidak kalah dengan restoran terkenal di Perancis. Jika uang Anda menipis ada baiknya Anda membeli makanan di pedagang kaki tips jika Anda ingin membeli makanan di Perancis, Anda sebaiknya mengecek harga makanan tersebut terlebih dahulu. Mengingat Perancis adalah negara yang maju sehingga serba-serbi yang ada di negara ini bisa di bilang di jual dengan harga yang cukup menguras dompet Anda. Jadi sebaiknya lihat harga dahulu sebelum Anda memesan khas Perancis tidak hanya di jual di restoran tetapi ada juga pedagang kaki lima yang menjualnya. Untuk harga biasanya pedagang kaki lima di Perancis sudah memajang harga makanan mereka di stand mereka masing-masing sehingga wisatawan lebih mudah untuk memilih itu tadi tips jalan-jalan ke Perancis tanpa tour guide. Bagaimana menurut Anda lebih baik menggunakan tour guide atau tidak? Menggunakan atau tidak menggunakan tour guide adalah pilihan Anda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan Anda. Selamat berlibur.
Namunkarena lagi ada pandemi COVID-19. jalan-jalan romantisnya secara virtual saja bersama dengan Antavaya Tur and Travel. Jalan-jalan romantis di kota Paris kali ini dipandu oleh Madam Mita. Wanita asal Bandung itu sudah tinggal di Paris selama 40 tahun lebih. Jadi wajar kalau dia tahu spot-spot yang anti mainstream bagi turis.
PrevJalan-Jalan di Venice Daftar Perjalanan Hari ini di Paris Louvre Museum Champ Elysees Arc de Triomphe Setelah semalam menginap di hotel Venice yang tenang, kami harus bangun pagi untuk mengejar penerbangan menuju Paris. Menggunakan low-cost airline Easyjet dari bandara Venice Marco Polo menuju ke bandara Paris Charles de Gaulle. Untuk menuju bandara dari hotel atau dari stasiun St. Lucia, kita cukup jalan kaki sekitar 5 menit menuju terminal bus dulu. Dari sini bisa memilih bus kota atau bus shuttle khusus ke airport. Sebaiknya pilih shuttle airport langsung karena lebih cepat. Anda bisa melihat jadwalnya di website ATVO, sedangkan untuk pembelian tiket dapat langsung di terminal. Jarak tempuh dari terminal menuju airport sekitar 20-40 menit tergantung lalu lintas. Venice memiliki 2 airport Venice Marco Polo dan Venice Treviso. Jadi perhatikan nama aiport Anda saat booking pesawat. Marco Polo letaknya dekat sedangkan Treviso cukup jauh, sekitar 1 jam. Venice Marco Polo adalah airport yang lumayan kecil untuk kategori aiport di Eropa, tetapi modern dan banyak airline yang melayani bandara ini, termasuk EasyJet. Penerbangan Venice - Paris memakan waktu 1 jam 45 menit dan kita tiba di Paris CDG Airport yang super sibuk. Dan satu lagi, selamat datang di dunia tanpa bahasa Inggris. Di bandara yang sangat luas ini, petunjuk jalan yang harus kita cari adalah penunjuk lokasi Metro subway, jadi perhatikan baik-baik petunjuk jalan dalam airport ini. Sampai di dalam stasiun Metro di airport CDG, mungkin akan sedikit kebingungan karena suasananya yang tidak biasa dan di mana tempat beli tiket metro. Anda bisa membeli tiket metro di mesin berwarna kuning yang mirip mesin ATM menggunakan kartu kredit, atau bisa beli di loket kantor SNCF. Bagi Anda yang melakukan booking tiket kereta SNCF lewat Internet, sebaiknya sekalian juga menukar dengan tiket asli di sini supaya tidak lupa. Setelah tiket dibeli, maka ikuti petunjuk menuju platform kereta. Kereta yang melayani rute airport ini adalah kereta jalur RER line B. Anda dapat turun di stasiun Gare Du Nord atau Chatelet karena melayani interchange ke jalur lain. Bagi yang masih belum mengerti jalur kereta di Paris, selamat! Jalur kereta di Paris adalah jalur yang complicated bahkan bagi orang yang sudah datang berkali-kali. Silakan coba lihat metro map yang ada di sini. Perjalanan kereta memakan waktu 30 menit lebih dan kami turun di stasiun Gare Du Nord. Sedikit terbengong-bengong juga karena stasiun ini besar sekali dan kami tidak memegang peta metro. Akhirnya dengan bantuan petugas yang baik hati dan bisa sedikit bahasa Inggris ia menunjukkan saya cara menuju stasiun tujuan. Secara umum Paris memiliki 2 sistem utama kereta. Yang pertama adalah jalur Metro logo M dikasih lingkaran yang melayani pelosok kota dengan jalurnya yang diberi nomor line 1 hingga 14. Yang kedua adalah jalur kereta RER logonya RER dikasih lingkaran yang melayani jalur commuter dari pinggiran kota, jalurnya diberi kode huruf A hingga D. Untuk info resmi, Anda bisa baca di website RATP. Untuk naik Metro, RER, dan juga bus kota memerlukan tiket yang biasa disebut carnet dibaca karnei. Tiket ini bisa dibeli di stasiun atau di toko swalayan atau kedai kopi. 1 pack carnet isinya 10 tiket dapat dibeli seharga 11 Euro. 10 tiket ini tidak harus dipakai sendiri, dapat dibagi dengan rekan perjalanan. Tiketnya kecil seukuran kartu domino, terdapat strip magnet di belakang. Setiap kali masuk gate stasiun, masukkan tiket ini ke dalam slot untuk divalidasi terdapat tulisan print yang menandakan sudah dipakai Kita boleh memakai kedua jenis kereta ini, misalkan metro ke RER atau sebaliknya. Normalnya untuk zone dalam kota kita cukup pakai 1 tiket dan bisa interchange. Tetapi beberapa interchange mengharuskan kita untuk keluar dari Metro dan menggunakan tiket baru lagi untuk masuk ke RER. Pastikan Anda membaca papan petunjuk di dalam stasiun mengenai hal ini. Tips perjalanan supaya cepat sampai tujuan adalah gunakan kedua jenis kereta ini se-efisien mungkin. Metro melayani banyak stasiun dan jalur sehingga cenderung lebih lama karena banyak berhenti dan harus banyak tukar line sedangkan RER melayani rute yang panjang dari pinggir kota ke pusat kota dengan jumlah stop lebih sedikit. Jadi sebisa mungkin pergunakan jalur RER dikombinasi dengan Metro untuk perjalanan yang jauh misalkan dari timur ke barat. Hotel Belgrand yang kami booking terletak di depan stasiun Porte De Bagnolet. Dari Gare Du Nord, ambil line 5 menuju Republique, dan tukar line 3 untuk berhenti di Porte De Bagnolet. Hotel ini letaknya agak di pinggir walaupun masih di pusat kota. Walaupun kamarnya agak kecil, tetapi ada balkonnya sebuah fasilitas langka untuk hotel murah di Eropa yang bisa lihat jalan di depan hotel ini. Setelah urusan hotel dan bagasi beres, saatnya explore kota Paris. Tujuan pertama adalah mengunjungi Museum Louvre, yang menyimpan ribuan koleksi seni termasuk sebuah koleksi paling terkenal di dunia lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci. Untuk menuju museum Louvre, kita harus memakai metro line 1 dan turun di Palais-Royal-Musée du Louvre station. Museum ini tepat berada di atas stasiun. Beli tiket masuk sebesar €9, kalau datang di malam hari harganya cuma €6. Bagi Anda yang beruntung bisa datang di hari Minggu pertama di awal bulan, museum menggratiskan tiket masuk. Museum ini begitu luas dan panjang, sehingga Anda harus hemat langkah, dan cari tempat duduk di dalam museum jika capek. Tujuan utama orang ke museum ini adalah melihat lukisan Monalisa, tapi percayalah- ternyata lukisan itu tidak besar-besar amat dan bagi saya biasa saja. Jadi nikmati saja galeri lukisan dan patung di dalam museum. Di museum ini kami memerlukan waktu hampir 2 jam, itu pun belum semua area dilalui. Pastikan membawa denah museum di tangan karena kita mudah nyasar dan kesulitan mencari jalan pulang. Dari museum, perjalanan dilanjutkan menuju ke shopping district paling terkenal Champ Elysees dan berpusat diArc de Triomphe. Kami berhenti di metro stop Champ Elysees Clemenceau, awal dari jalan Champ Elysees dan ternyata jalan ini sangat panjang untuk bisa sampai ke Arc de Triomphe yang terletak di stop Charles de Gaulle Etoile. Jalan di sini sangat lebar, dan di sepanjang jalan banyak toko dan butik ternama termasuk toko Louis Vitton. Pedestrian sangat lebar, mungkin 8-10 meter lebarnya dengan suasana yang sangat nyaman. Badan sudah lelah, kaki sudah pegal, ditambah hujan yang lumayan lebat memaksa kami pulang ke hotel untuk istirahat. Kami perlu mengembalikan energi karena besok masih harus main di Disneyland Paris. Untuk urusan makan di Paris, menurut pengalaman saya tidak terlalu istimewa. Ya untuk fine-dining dan wine yang harganya mahal mungkin enak, tetapi selama di Paris kami menghindari restoran semacam ini. Kami bahkan menyukai makan kebab turki di dekat restoran, harganya cukup murah dan pasti kenyang! >> Next Jalan-Jalan di Paris 2 PenerbanganVenice - Paris memakan waktu 1 jam 45 menit dan kita tiba di Paris CDG Airport yang super sibuk. Dan satu lagi, selamat datang di dunia tanpa bahasa Inggris. Di bandara yang sangat luas ini, petunjuk jalan yang harus kita cari adalah penunjuk lokasi Metro (subway), jadi perhatikan baik-baik petunjuk jalan dalam airport ini. Terakhir kali ke Paris tahun 2016, musem semi tahun ini akhirnya I’m back to Pariiis! Jalan-jalan ke Paris, Prancis tahun 2022 ini memang penuh perjuangan karena harus nunggu 2 tahun pandemi dulu. Bahkan Desember 2021 saat visa Schengen sudah ditangan, trip harus being cancelled on the last minute karena Omicron merajalela. Layaknya balas dendam, libur Lebaran lalu saya puas-puasin stay lama di Paris dalam trip Eropa selama 4 minggu. Dari semua negara dan kota yang saya kunjungin, kita paling lama stay di Paris. Ada banyak attractions yang saya datengin, baru atau pun yang udah pernah didatengin saat jalan-jalan ke Paris, Prancis sebelumnya, termasuk Menara Eiffel. In this article, I’ll share with you the itinerary and destinations to visit in Paris for 7 days. Itinerary per hari disusun berdasar jarak yang berdekatan satu sama lain disertai dengan pilihan transportasinya, metro atau jalan kaki so you can copy and use it for your trip to Paris. BACA JUGA Liburan ke Washington DC. Things to See and Do in the US Capital in 3 Days Staycation di Ubud Bali. Hotel Ubud Murah VS Mewah Pengalaman Apply Visa Dubai UAE Lewat Maskapai Emirates. Simpel dan Cepet Banget! PERSIAPAN JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS 1 bulan sebelum berangkat, saya apply visa Schengen lewat TLS Contact di Jakarta. Semua aplikasi saya urus sendiri, dan seperti sebelumnya, permohonan visa Schengen saya diapproved. Prosesnya 10 hari aja. Awal April, kita beli tiket flight Emirates dari Jakarta ke Paris harga tiket ke Paris bisa dicek disitu dengan transit di Dubai selama 1 hari. Setelah experience Dubai sedikit, kita terbang selama 7 jam menuju Eropa buat jalan-jalan ke Paris, Prancis. DAY 1 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Hari pertama jalan-jalan ke Paris, Prancis saya sangat excited buat ngelihat setiap sudut Paris. Makanya, hampir seharian saya jalan kaki ke semua destinasi di bawah. Montmartre Montmartre jadi distrik pertama yang saya datengin selama jalan-jalan ke Paris, Prancis. Kawasan ini emang touristy banget karena dianggap sebagai kawasan paling cantik di Paris. Beda dengan area lainnya di Paris, vibe Montmartre emang beda, agak seperti countryside gitu. Hal ini karena di masa lalu Montmartre emang bukan bagian dari Paris, tapi desa di luar Paris, baru kemudian dijadikan bagian dari kota Paris. Alasan kenapa Montmartre jadi touristy banget selain karena indah, tapi juga punya artistic history. Banyak seniman yang tinggal dan punya studio di dan sekitar Montmarte pada akhir abad ke-19 seperti Vincent Van Gogh dan Claude Monet. Informasi tentang para seniman dunia yang tinggal di Montmatre pun bisa dibaca di mading di sepanjang jalan di Montmartre. Kamu wajib ke Montmarte saat jalan-jalan ke Paris, Prancis! Beberapa worth visiting attractions di Montmartre saat jalan-jalan ke Paris, Prancis diantaranya Sacre- Coeur, sebuah basilika yang berkubah putih; La Maison Rose, a historic house yang kini jadi restoran dan salah satu lokasi syuting serial Netflix Emily in Paris, dan Moulin Rouge serta tempat hiburan lain karena Montmarte juga dikenal sebagai a nightclub district. Dari stasiun Gare du Nord, saya jalan kaki dan hiking karena Montmartre ini hill selama 20 menit buat sampai di Montmartre, tapi kalian juga bisa kesini naik metro. Sebaiknya dateng pagi karena kalau siangan dikit, Montmartre penuh dengan turis dan bakal susah buat shopping di kios-kios sekitar, antre kalau mau masuk Sacre-Coeur, atau mesti antre buat duduk di restoran. Tip Saat mendekati Sacre-Coeur, biasanya ada orang-orang kulit hitam yang akan nawarin gelang. Kalau diambil biasanya mereka akan minta bayaran, jadi sebaiknya tolak aja. Jangan biarkan mereka nyentuh tangan kamu seenaknya apalagi maksa. 2. Galeries Lafayette Haussmann 26 menit jalan kaki dari Montmartre, tibalah saya di shopping center terpopuler di Paris, yaitu Galeries Lafayette. Gak cuma menarik karena penuh dengan luxury stuff, tapi Galeries Lafayette juga telah menjadi architectural landmark di Paris. Gedungnya sendiri sangat indah dipandang, mewah banget layaknya gedung opera karena Galeries Lafayette dibangun dengan mengambil inspirasi dari Palais Garnier. It’s very aesthetically pleasing terutama kubahnya. Kamu juga bisa menikmati view Paris for free dari rooftop Galeries Lafayette saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Selain Galeries Lafayette, di Boulevard Haussmann juga ada beberapa shopping centers lain yang sayang buat dilewatin seperti Printemps also a luxury department store, Zara, H&M dan lainnya. Shopping or window shopping ke mal-mal ini worth to do since Paris is the world’s fashion capital after all. It was a very nice experience ngecek dan bandingin model tas-tas Gucci, Dior, Chanel, Yves Saint Laurent, dll disana. Saya juga akhirnya menenteng a luxury bag tapi bukan di Galeries Lafayette but Printemps. 3. Palais Garnier Another architectural landmark yang mesti dilihat or visit saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Lokasinya deket banget dengan Galeries Lafayette jadi cukup jalan kaki kalau kesana. Palais Garnier atau Opera Garnier adalah Opera utamanya kota Paris hingga tahun 1989. Kini gedung ini hanya digunakan untuk pertunjukan balet tapi dibuka untuk umum sebagai monumen bersejarah. Di dalam Paris Garnier juga ada Bibliothèque-Musée de l’Opéra de Paris Paris Opera Library-Museum. Untuk masuk ke dalam Palais Garnier, kamu perlu beli tiket masuk 12 Euro. Waktu itu saya cuma ngeliat aja dari luar saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Itu pun udah amazed banget karena gedungnya cakep banget, campuran gaya baroque, classic, dan renaissance atau yang disebut oleh arsiteknya, Charles Garnier, sebagai gaya Napoleon III. 4. Place Vendome Di alun-alun yang juga dikenal sebagai Place Internationale ini ada banyak hotel bintang 5. Place Vendome sebenernya berada dekat dengan Louvre Museum dan Jardin des Tuileries cuma karena kaki saya pegel banget setelah seharian jalan kaki, akhirnya kita stop jalan saat sampai di Place de la Concorde lalu lanjut naik metro buat lanjut ke birthday party adiknya Adrien. DAY 2 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Nation Market Marche cours de Vincennes Hari kedua jalan-jalan ke Paris, Prancis dimulai dari kawasan Nation karena hotel kita, hotel de l’Union berada di Nation. Kebetulan setiap hari Sabtu Marche cours de Vincennes atau biar gampang saya sebut aja Nation Market buka dari pagi sampai jam 12 siang. Mayan fun juga exploring local market di Paris, serasa nemuin hidden gem karena pasar ini bukan tempat touristy dan hanya warga Paris aja yang kesini di pagi hari buat belanja kebutuhan dapur. Di Nation Market berjejer pedagang yang jualan sayuran, buah-buahan, daging, cheese, makanan siap saji, sampai baju dan karpet. Kalau mau kesini saat jalan-jalan ke Paris, Prancis mesti pagi ya karena pasar akan dibongkar jam 12 siang. 2. Le Marais Dari Nation, saya dan Adrien jalan kaki melewati Place de la Republique untuk menuju ke Le Marais, a trendy districtnya Paris. Di Le Marais banyak things to do mulai dari shopping centers, tempat bersejarah, museum, restoran, pasar, bar, hingga shopping street. It’s a must visit saat jalan-jalan ke Paris, Prancis karena di Le Marais lah chic Parisians go and hang out, so it’s not just a tourist destination but locals love it as well! Satu tempat yang stand out di Le Marais adalah Hotel de Ville. Jangan tertipu dengan namanya karena Hotel de Ville bukanlah hotel melainkan kantornya dewan kota Paris. Gedung ini cakep banget bak kastil. Saya aja sampai nyempetin balik kesini lagi di akhir Europe trip demi mandangin Hotel de Ville. Di Le Marais juga, rumah tertua di Paris, milik Nicolas Flamel berada. Rumah yang dibangun tahun 1407 ini berada di Rue de Montmorency. Huhuhu sayangnya saya gak sempet kesana..next time deh. Tepat di seberang Hotel de Ville adalah BHV Marais, salah satu mal di Paris yang kini jadi host pameran produk UMKM Indonesia, Java in Paris. BHV Marais emang gak segede Galeries Lafayette tapi masih oke kok buat sekedar window shopping. Saya juga sempet menjelajah jalan-jalan kecil di Le Marais yang dipenuhi dengan jejeran butik brand lokal. Seru aja ngelihat produk dan brand yang cuma ada di Paris… Di sela-sela butik-butik lucu ini ada sebuah market yang menjual fresh produce, bunga dan makanan Prancis. Marché couvert des Enfants Rouges yang berada di Rue de Bretagne adalah pasar tertua di Paris. Cobain deh exploring market ini, you’ll feel the different vibe of Paris. Setelah muter-muter Le Marais akhirnya pilihan kita buat lunch adalah a tiny Vietnamese restaurant Minh Chau. Jauh-jauh ke Paris tapi kalau untuk urusan lidah saya tetep balik ke masakan Asia.. Karena terkenal sebagai trendy districtnya Paris, Le Marais punya banyak pilihan restoran, kafe, bar, dan museum. Salah satunya adalah Pompidou Center, museum dengan koleksi modern and contemporary art terbanyak di Prancis. Gampang banget buat ngenalin yang mana Pompidou Center karena gedungnya sangat distinctive, didekorasi dengan pipa-pipa raksasa di bagian depan. Selain itu ada juga Musee Picasso yang memajang beberapa koleksi terbaik Picasso. 3. Notre Dame Masih semangat buat exploring Paris by foot, saya dan Adrien lanjut menyusuri pinggir sungai Seine hingga sampai ke Notre Dame. Sayangnya, saya gak bisa masuk ke Notre Dame saat jalan-jalan ke Paris, Prancis kali ini karena Katedral ini masih direnovasi sejak terbakar tahun 2019 lalu. Untungnya udah pernah masuk sebelumnya… Notre Dame bisa dibilang adalah gereja terindah di Eropa yang pernah saya kunjungin. Memang saya suka banget ama arsitektur gothic, tapi dari sekian banyak yang udah saya kunjungin, Notre Dame Paris tetep nomor 1, disusul dengan Notre Dame Strasbourg. Notre Dame yang terletak di Ile de la Cite pulau kecil di tengah sungai Seine di pusat kota Paris dibangun pada 1160 dan rampung 100 tahun setelahnya. Namanya mulai menarik perhatian masyarakat sejak menjadi lokasi sentral dalam novel Victor Hugo, The Hunchback of Notre Dame. Kini, Notre Dame menjadi monumen yang paling banyak dikunjungi di Paris. 4. Shakespeare and Company Bookstore Sering ngelihat Instagram reels tentang Shakespeare and Company bookstore bikin saya kepingin banget kesini pas jalan-jalan ke Paris, Prancis. Ternyata gak susah buat nemuin tempatnya karena berada tepat di seberang Notre Dame. Dan seperti udah diduga, ada antrean yang mengular buat masuk ke toko buku legendaris ini. Shakespeare and Company bookstore dibuka pada tahun 1951 oleh George Whitman, seorang Amerika yang tinggal di Paris. Namanya diambil sebagai tribute untuk ulang tahun William Shakespeare yang ke-400 sekaligus untuk toko buku milik Silvia Beach yang bernama sama tapi telah ditutup saat Nazi menguasai Paris pada Perang Dunia II. Yang bikin Shakespeare and Company unik gak cuma namanya tapi juga fakta bahwa toko buku ini sering dijadikan tempat tidur bagi para penulis yang paling disegani dalam sejarah literatur moderen Ernest Hemingway, F. Scott Fitzgerald, Jack Kerouac, Allen Ginsberg dan lainnya. Untuk masuk kesini free tapi jumlah pengunjungnya dibatasi, makanya perlu antre. Kita juga gak boleh ambil foto di dalam toko buku. Buat saya, Shakespeare and Company adalah toko buku terbaik di Paris kalau lagi nyari buku berbahasa Inggris karena koleksinya lumayan lengkap, dibandingkan dengan toko buku di Paris lainnya seperti Fnac yang saya kunjungin di mal Westfield de Halles. 5. La Vallee Village Biasanya saya jarang shopping di awal traveling, kecuali saat jalan-jalan ke Paris, Prancis kali ini. Ada barang yang emang diincer banget makanya sejak hari pertama saya udah keluar masuk mal di Paris. Jadi setelah ke Shakespeare and Company bookstore, kita jalan kaki exploring beberapa mal di dekatnya yaitu La Samaritaine dan Westfield de Halles. Karena tas yang diincer gak ada, akhirnya kita naik kereta RER A kereta suburban dari stasiun Chatelet Les Halles menuju stasiun Val d’Europe. La Vallee Village adalah outlet village berkonsep open air yang memiliki lebih dari 100 stores di dalamnya, termasuk brand internasional asal Prancis seperti Celine, Yves Saint Laurent, dan Balenciaga. I enjoyed shopping here, lebih asyik disini daripada saat ke La Roca Village di Barcelona karena saat itu hujan terus. Branded stuff di La Vallee Village dibanderol dengan harga yang lumayan miring dibandingkan dengan di butiknya. Pas banget deh buat kamu yang demen branded goods, terutama Michael Kors, Coach dan Tory Burch. Hanya aja pas saya perhatiin, high end brands disini barangnya gak begitu lengkap dan kalau pun iya harganya sama aja dengan di butik, jadi there’s no point going far to La Valle Village. Saya aja akhirnya balik ke Paris buat belanja di Printemps. Untuk ke La Vallee Village, kamu perlu naik kereta RER A dari Paris yang tiketnya 10 Euro per orang. Setelah sampai di stasiun Val d’Europe, ikutin aja arus orang menuju mal Val d’Europe. La Vallee Village berada di balik mal Val d’Europe. Outlet village ini juga deket dengan Disneyland Paris jadi kalau kamu mau kesana saat jalan-jalan ke Paris, Prancis sebaiknya combine dengan agenda ke Disneyland Paris sekalian. 6. Djawa Kecewa karena gak dapet barang yang saya incer, buat ngobatin rasa sebel, kita putusin buat makan di restoran Indonesia. Adrien nemuin restoran Djawa dan kita pun langsung gak sabar buat nikmatin Nasi Goreng dan Opor Ayam di salah satu cabang Djawa yang berada dekat dengan stasiun metro Colonel Fabien tempat saya stay pas jalan-jalan ke Paris, Prancis tahun 2016. Restoran Djawa dimiliki oleh orang Indonesia keturunan Prancis. Saat ini ada 4 cabang Djawa di Paris, termasuk di 179 Quai de Valmy tempat saya makan. Rasa makanan disini lumayan enak, bisalah buat ngobatin kangen makanan Indonesia. Saat saya kesana, Djawa lumayan penuh dengan warga Paris yang lagi dinner. Rupanya, customernya emang kebanyakan warga lokal plus orang Indonesia yang tinggal di kota-kota di Eropa sekitarnya. Selain menyajikan makanan Indonesia pada umumnya, Djawa juga menyediakan makanan Indonesia vegan. DAY 3 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Station F & La Felicita Karena pernah ngelihat video tentang Station F beberapa kali di CNBC International, pas Adrien ngajak kesini saya ngerasa kok tempat ini familier gitu ya. Station F bisa dibilang sebagai kampus startup terbesar di dunia atau the world’s largest startup facility. Di Station F ada lebih dari startup yang kerja disana atau ikutan progam inkubasi yang disediakan Station F bekerjasama dengan partners seperti Microsoft, Facebook, dll. Tujuan kita kesana sebenarnya buat lunch sekaligus kerja dari sebelah Station F, yaitu La Felicita, restoran terbesar di Eropa. La Felicita ini sebenarnya giant food court yang terdiri dari 5 eateries. Karena lokasinya persis di sebelah Station F, banyak employee dan entrepreneurs yang makan, hang out dan kerja dari sini. Adrien yang saat itu udah harus catch up dengan kerjaan pun milih kerja dari La Felicita, sedang saya lanjut ke Museum Louvre. Tapi bener deh, kalau jalan-jalan ke Paris, Prancis, kalian mesti cobain ke La Felicita. Tempatnya luas, dekorasinya cantik dan bervariasi, ada game corner, plus ruang kerja yang sangat nyaman kayak di library. 2. Museum Louvre Louvre sudah pasti masuk ke top of the list of things to do in Paris, begitupun buat saya. Dari La Felicita, saya naik metro untuk ke Louvre saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Tiket udah ditangan, karena saya beli di websitenya Museum Louvre. Jadi sampai sana saya tinggal tunjukin tiket di hape dan masuk ke dalam museum lewat jalur khusus online customer yang bebas antrean panjang. Museum Louvre adalah the world’s most visited museum dimana total pengunjung tahun 2019 mencapai sekitar 9,6 juta orang. Beberapa karya seni terbaik di dunia disimpan disini seperti Monalisa karya Leonardo da Vinci dan Venus de Milo. Piramida Louvre pun sangat ikonik, selalu jadi tempat selfie utama di Paris selain Menara Eiffel. Buat saya yang gak sering-sering amat ke museum, Louvre ini gede banget. Perlu waktu 1 hari buat menjelajah setiap sudutnya, but akhirnya saya ngabisin 3 jam di Louvre. Louvre terbagi menjadi 3 sayap yaitu Richelieu, Sully and Denon. Kebetulan karya seni yang paling banyak saya lihat ada di Sully, yaitu Italian paintings termasuk Monalisa, Islamic arts, dan Egyptian arts. Khusus untuk Monalisa, kondisinya mirip dengan kalau mau ngelihat Starry Nightnya Van Gogh di Museum of Modern Art NYC, yaitu harus antre. Hanya aja buat saya antrenya kebangetan, sekitar 30 menit, jadi ya udah saya putusin buat ambil foto lukisan Monalisa dari samping aja, gak perlu selfie. Sementara itu Islamic arts juga menarik meski koleksinya gak begitu lengkap dan artefaknya dicampur-campur, tidak dikategorikan per negara. Saya juga lumayan lama exploring karya seni Mesir. Ada banyak patung Sphinx, Anubis, dewa-dewa Mesir, sampai peti mumi dan topeng yang agak ngeri dilihatnya. Satu hal lagi yang menarik di Louvre adalah sisa-sisa Palais Royal yang bisa dilihat di dalam Louvre. Louvre memang menempati Palais Royal, bekas istana raja-raja Prancis. Untuk masuk ke Louvre, tiketnya 17 Euro online dan 15 Euro on the spot. 3. Tuileries Garden Taman yang jadi salah satu lokasi syuting Emily in Paris ini berada persis di sebelah Louvre. Jadi setelah 3 jam di dalam museum, saya sempetin kesini buat ngaso sebentar. Tuileries Garden atau Jardin des Tuileries adalah taman istana Tuileries yang dibangun pada abad ke-16, tapi setelah revolusi Prancis taman ini dibuka untuk umum. 4. Arc de Triomphe Salah satu ikon Paris serta tempat untuk melihat view Paris dari atas. Arc de Triomphe adalah monumen yang dibangun untuk menghormati mereka yang gugur dalam perang Napoleon dan Revolusi Prancis. Saya udah pernah kesana sebelumnya, cuma sayang aja kalau jalan-jalan ke Paris, Prancis tapi gak mampir kesini. Posisi Arc de Triomphe berada dalam satu garis lurus dengan Louvre, melewati shopping street terkenal Champs-Elysees Avenue. Cuma karena saya udah pegel jalan kaki, saya pilih naik metro untuk kesini. Saat jalan-jalan ke Paris, Prancis, kamu bisa sekalian shopping or window shopping di Champs-Elysees setelah ke Arc de Triomphe. Bersambung ke Part 2… Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir DanauImutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di BarcelonaAda Turki Mini di Bosnia HerzegovinaNyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti HalalThe Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel The Island Girl AdventuresTipsjalan-jalan ke Paris - Paris memang kota yang sangat layak dikunjungi saat liburan ke Eropa. Ya, kota ini memiliki banyak daya tarik yang bisa membius wisatawan untuk mengunjunginya. terutama di pusat kota paris, dimana Paris sendiri terdiri dari 20 wilayah administratif, dan disetiap wialayah administrative terdapat nomor Arr
Pernah tidak kalian pergi traveling ke Negara lain tanpa membuat itinerary terlebih dahulu sampai tiba di Negara yang kalian tuju? Belum pernah? Sama! Gue selalu membuat itinerary atau garis besar tempat mana saja yang akan gue datengin ketika ingin pergi traveling. Jadi pas sampai Negara tujuan, ya ga bengong-bengong bego gitu deh . Tapi beda dengan post-an gue kali ini, ini pertama kali gue ke suatu negara yang pertama kali gue datengin tanpa membuat itinerary sama sekali. Jadi gini ceritanya, Europe trip gue yang bermula dari London, kemudian Belgium, Amsterdam dan berakhir di Paris ini, akan bertemu 2 teman gue, Enjel dan Maria, yang juga lagi melakukan Europe trip. Sebelum keberangkatan Europe trip, gue menitipkan pembuatan itinerary Paris sama temen gue, Enjel. Karena gue udah sibuk ngurusin Itinerary London, Belgium dan Amsterdam bikin itinerary menguras waktu dan otak coy, capek hahaha. Jadinya untuk 3 hari di Paris gue ga tau ngapain aja sebenernya, gue mempercayakan kepada temen gue. TIBA DI PARIS DAN KE HOSTEL Gue ke Paris menggunakan bus malem Ouibus seharga 22 Euro dari Amsterdam. Bus ini juga gue gunakan ketika dari London menuju Brussel, Belgium. Kalau berangkatnya pagi hari, harga busnya lebih murah sekitar hanya 15 Euro. Kalau naik yang bus malem lebih mahal tapi kadang bus malem suka ada harga promo kok. Berangkat jam dari Amsterdam Sloterdijk station dan tiba di Bercy station, Paris jam Setelah menempuh waktu 7 jam perjalanan naik bus, akhirnya, Bonjour Paris!! Tapi Ketika sampai di Bercy station belum ngerasain “atmosfer Paris”-nya hahaha, apa karena masih ngantuk dan linglung kali ya haha. Langsung aja cari line metro biar cepet sampai Hostel. Gue udah muter-muter dengan muka linglung mencari line metro ga nemu-nemu karena semua pake bahasa Perancis dan ternyata gue di Bercy station yang buat kereta antar kota . Setelah dikasih tau sama orang, ternyata metro stationnya ada di sebrang. Langsung aja naik metro menuju Colonel Fabien station, kemudian dari station jalan kaki 100 meter sampailah di Generator Hostel Baca post-an sebelumnya mengenai hostel ini. Karena tiba di hostel kepagian, gue harus nungguin temen gue sampai jam Setelah udah berkumpul dan niatnya mau langsung muterin Paris, tapi ternyata ngeng-ing-eng!! itinerary nya belom dibuat sama si Enjel . Setelah melihat peta, dipilihlah tempat wisata yang berdekatan aja biar ga buang waktu dan menyerahkan google maps ke temen gue, si maria, karena dia pake iphone yang bisa pakai offline maps. Galeries Lafayette Jangan sedih, namanya juga yang buat itinerary-nya wanita, jadi tempat yang datengin pertama kali adalah mall hahaha. Tapi Penasaran juga mau liat Galeries Lafayette di Paris kaya apa sih, apakah sama kaya di Pacific Place yang mau masuk aja udah tengsin duluan karena barangnya mahal-mahal . Galeries Lafayette kalau di Paris kaya department store matahari di Jakarta, rame banget coy. Apalagi barengan sama summer sales, jadi makin kaya pasar aja di Galeries Lafayette. Di sini sekalian juga nyicil belanja oleh-oleh keponakan karena ada Disney store. Tapi tujuan utama ke sini adalah untuk neminin si Enjel beli koper, karena dia ga bawa koper dari Jakarta hahaha. . Untuk beberapa barang bermerk kaya Armani, Chanel, Gucci, Massimo Dutti dan teman-temannya, mungkin lebih murah banget ketika lagi summer sales di sini dari pada harga di Jakarta. Tapi emang gue butuh dan sanggup beli? Kaga hahaha, jadi cuma liat-liat aja. Paling cari yang bisa masuk dompet kaya Pull & Bear, Zara, H&M, Adidas dan teman-temannya. Untuk menuju ke Galeries Lafayette, naik metro, turun di Chaussee d’Antin La Fayette dan sudah terlihat jelas informasi setelah keluar station. Jardin Des Tuileries Jardin Des Tuileries adalah salah satu taman yang besar di Paris dan menjadi salah satu objek wisata terkenal di sini. Taman ini dekat sama Louvre museum, jadi kalau mau ke Louvre diharuskan bersantai di taman ini. Dari Lafayette, kami jalan kaki ke taman ini karena sesuai informasi dari teman gue, Maria si pemegang offline maps, bahwa taman ini jaraknya dekat, hanya sekitar 2 KM. Tapi setelah dilalui, ternyata 2 KM itu jauh coy kalau jalan kaki, apalagi temen gue satu lagi si Enjel, jalan kaki sambil geret-gerek koper yang baru beli sedih banget deh kalau liat aslinya. Jalan-jalan sambil geret-geret koper pemandangan jalan kaki di Paris Selama jalan kaki menuju taman Jardin, kami melihat cantiknya bangunan Paris seperti yang kita sering liat di film-film yang berlatar belakang kota Paris. Bangunan yang dari ujung ke ujung kaya sama semua bentuknya hahahaha. Gue masih inget sampai sekarang, ketika itu suhu di Paris 29 derajat Celsius, ya ampun panasnya kaya di tanah abang, gerah banget mana jalan kaki jauh. Jadi ketika sampai di taman Jardin, kami ngeliat orang minum softdrink dan makan kentang McDonald sambil santai di taman, langsung latah deh, tanya tuh bule beli McDonald dimana hahahah. it’s summer time! Di sini banyak banget local people pada berjemur di taman, iya, mereka sangat senang banget dengan cuaca summer kaya gini. Kalau kami? Santai di taman tetep cari yang teduh di bawah pohon. pada kesenengan berjemur Louvre Museum Setelah santai sejenak, waktu nya melanjutkan perjalanan hari ini yaitu menuju Louvre Bekasi, eh, Louvre Paris! Louvre museum atau bahasa Perancisnya Musée du Louvre merupakan bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum yang terkenal di Paris dan terbesar di dunia. Yang gue tau cuma lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang berada di sini, sisanya mah kurang paham hehe. Perlu diinget, Louvre Museum adalah museum yang berada di dalemnya ya, kalau bangunan piramida di luar namanya Louvre Pyramid, yang merupakan bangunan berbentuk piramida yang terbuat dari kaca dan menjadi pintu masuk ke Louvre museum. Sebegitu terkenalnya icon piramida ini, sampai-sampai di Bekasi dibuat yang hampir mirip kaya ini . Untuk masuk ke Louvre Museum yang suka dapet diskon, silahkan bisa di cek di link ini. Gue dan temen-teme gue menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk istirahat dan berfoto-foto di sini dan waktu sudah menunjukan pukul 9 malem tapi masih cerah banget . Mungkin Karena sudah malem juga, ketika kami ke sana tidak begitu ramai. Jadi bisa berfoto dengan berbagai gaya hahaha. Eiffel Tower Yes, save the best for the last, right?! Akhirnya akan bertemu dengan si ikon Paris ini. Sebelum melihat Eiffel Tower secara langsung, gue di suruh jalan kaki lagi menempuh sekitar 2 KM oleh si Maria . Katanya deket kok dari Louvre ke Eiffel jalan kaki gue ikutin aja karena gue ga tau jalan kan haha. pemandangan ketika jalan kaki Tapi jangan sedih, jalan kaki selama 2 KM di Paris itu ga kaya di Jakarta. Jalan kaki di Paris itu menyenangkan. Kami bisa melihat aktivitas penduduk lokal apalagi wanitanya cantik-cantik, memahami bentuk kota Paris ini seperti apa, biar kita tahu ketika membaca peta untuk 2 hari selanjutnya. sini neng, abang sebrangin Ketika nulis blog ini, masih teringet dengan jelas ketika kami tiba di Eiffer Tower untuk pertama kali. Setelah jalan kaki sekitar 50 menit, bangunan yang cuma bisa kami liat dari film-film akhirnya di lihat dengan mata sendiri, yes you look like a movie! Hallo Eiffel Tower! Ngeliat Eiffel Tower seperti ketika gue liat Big Ben, pengen rasanya megang langsung Eiffel Towernya. Di sekitar Eiffer ini ramai sekali oleh para turis, malah ramai banget. Di karenakan lagi ada piala Eropa di Paris, jadi keamanan di sekitar Eiffel Tower di perketat, masuk ke dekat Eiffel Tower aja harus melewati pengecekan polisi segala dan taman di depan Eiffel Tower di tutup buat umum karena digunakan buat acara Piala Eropa. Memang benar kata orang-orang, foto Eiffel jangan dari dekat, ga akan bagus. Semakin rada jauh malah semakin bagus. Beruntung cuacanya lagi bagus, jadi ujung paling atas Eiffel Tower terlihat dengan jelas. Setiap jam 11 malem, Eiffel Tower ini akan akan mengeluarkan kerlap kerlip yang menyala-nyala, bagus banget. Oia, ketika di Paris, kami tidak naik ke atas Eiffel Tower. Tau dong kenapa? uang semakin sangat menipis di dompet hahahaha. Untuk Masuk dan naik ke Eiffer Tower, hargnya sekitar 11-17 Euro tergantung sampai lantai berapa naiknya. Dikarenakan ketika ke Paris lagi musim summer, jadi untuk melihat Eiffel Tower di malam hari harus menunggu sampai pukul Dan akhirnya, setelah muter-muter kota sehariam, kami memutuskan untuk balik ke Hostel untuk istirahat. Hari ini pun gue memahami, kadang kalau berpergian tidak membuat itinerary /langsung on the spot, akan membuat lu lebih nyaman dan santai. Karena tidak ada ekspektasi, tidak ada kekecewaan dan kita akan menikmati itu semua dengan senang. Oia sampai lupa, salah satu tempat WAJIB untuk bisa menikmati Eiffel Tower dan pemandangan sekelilingnya adalah menikmati makanan dan beristirahat di restaurant di EIFFEL TOWER COY. Mungkin bakal menjadi moment yang tidak terlupakan. Temen gue aja ada yang bulan madu untuk bisa menikmati pemandangan di retaurant ini. Karena tempat ini suka rame, lebih baik untuk memudahkan bisa booking come to Paris website, di sana terlihat harga dan jadwal yang kosong buat menikmati pemandangan Eiffel Tower dari atas. Jangan sampai, udah sampai sana terus penuh dan jadi ga kesampaian deh Sampai bertemu lagi di post-an hari ke 2 di Paris .
p47402.