Jalanjalan ke Yogyakarta, Catat Jadwal Pentas Seni Keratonnya. Komentar: Kompas.com. Travel. Travel Story. Jalan-jalan ke Yogyakarta; Jalan-jalan ke Yogyakarta, Catat Jadwal Pentas Seni Keratonnya. 21/03/2018, 13:25 WIB. Bagikan: Komentar . Lihat Foto Pemain gending gamelan saat mengiringi tarian Golek Alun-alun di Keraton
Jalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana? Ini Rekomendasi Tempat Wisata Seru yang Bisa Jadi Pilihan – Menyambut musim liburan, banyak orang sudah mulai merencanakan tujuan wisata atau jalan-jalan mereka. Salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan adalah Yogyakarta. Yogyakarta atau Jogja memang telah lama menjadi tujuan wisata favorit. Selain karena Jalan Malioboro yang terkenal, banyak tempat jalan-jalan lain yang tidak kalah seru. Jalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana?Daftar IsiJalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana?1. The World Landmarks Merapi Park2. Studio Alam Gamplong3. The Lost World Castle4. History of Java Museum5. Kebun Teh Nglinggo6. Tebing Breksi7. Bukit Panguk Kediwung8. Hutan Mangrove Kulon Progo9. Pantai Timang10. Kalibiru Kulon Progo11. Hutan Pinus Mangunan12. Kebun Buah Mangunan13. Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul14. Romantic Garden Bantul15. Agrowisata Bhumi Merapi Daftar Isi Jalan-Jalan ke Jogja Enaknya ke Mana? 1. The World Landmarks Merapi Park 2. Studio Alam Gamplong 3. The Lost World Castle 4. History of Java Museum 5. Kebun Teh Nglinggo 6. Tebing Breksi 7. Bukit Panguk Kediwung 8. Hutan Mangrove Kulon Progo 9. Pantai Timang 10. Kalibiru Kulon Progo 11. Hutan Pinus Mangunan 12. Kebun Buah Mangunan 13. Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul 14. Romantic Garden Bantul 15. Agrowisata Bhumi Merapi Menikmati liburan di Jogja, kamu akan menemukan banyak sekali rekomendasi tempat wisata. Mulai dari jalan-jalan di sekitar Malioboro, wisata hutan pinus, wisata pantai, hingga ke tempat-tempat yang instagramable untuk kamu yang suka berfoto. 1. The World Landmarks Merapi Park Tempat jalan-jalan di Jogja yang satu ini sudah terkenal sebagai tempat yang instagramable. Di World Landmarks Merapi Park, kamu bisa menyaksikan dan berfoto sepuasnya di depan replika bangunan-bangunan ciri khas negara-negara lain. Di antaranya, kamu bisa menemukan patung Liberty, kincir seperti di Belanda, Menara Pisa, Big Ben, dan Menara Eiffel. Lokasi World Landmarks ada di Jalan Kaliurang Km 25, Desa Pakembinangun, Sleman. Tarif masuk ke objek wisata ini cukup saja. 2. Studio Alam Gamplong Tidak berlebihan jika tempat ini disebut sebagai “Mini Hollywood”. Studio Alam Gamplong awalnya adalah tempat pengambilan gambar untuk beberapa film Indonesia yang mengambil latar Indonesia abad ke-16. Kamu bisa menghabiskan waktu seharian untuk jalan-jalan menikmati keunikan set film di sini dan berfoto sepuasnya di depan berbagai replika bangunan jaman dulu. Mulai dari replika Keraton Mataram hingga Benteng Batavia. Pasti seru banget! Untuk masuk ke sini, pengunjung dipersilakan memberikan tarif secara sukarela. Namun, jika membawa kamera akan dikenakan biaya Untuk mengunjungi set film “Bumi Manusia” juga dikenakan biaya 3. The Lost World Castle Jika sebelumnya kita melihat beberapa replika landmark negara barat dan replika bangunan Indonesia jaman dulu, maka di The Lost World Castle, kita disuguhi oleh kastil megah ala Eropa, tenda suku Indian, hingga pohon sakura. Beberapa atraksi di atas akan sangat memukau begitu kamu memasuki kawasan The Lost World Castle. Tidak sampai disitu saja, di tempat yang sangat instagramable ini, kamu juga bisa menemukan patung Dinosaurus, rumah hobbit, dan beberapa replika tempat-tempat unik lainnya. Harga tiket masuk untuk semua atraksi yang bisa kamu lihat dan bisa mendapatkan spot foto yang bagus di atas adalah 4. History of Java Museum Museum History of Java merupakan museum yang dilengkapi teknologi tinggi. Dengan aplikasi yang dapat diunduh oleh pengunjung dan teknologi AR atau Augmented Reality, gambar-gambar yang diam bisa seolah menjadi bergerak. Wah, seru banget ya! Agar wisata museum semakin seru, Museum History of Java juga menyuguhkan mini teater yang menceritakan sejarah Jawa, dari berbagai kerajaan hingga persebaran agama yang ada di Jawa. Di museum yang berjarak sekitar 30 menit dari Parangtritis ini, kamu juga bisa berfoto di spot-spot instagramable di replika kampung Mataram dan Malioboro. Untuk masuk ke sini, kamu cukup membayar 5. Kebun Teh Nglinggo Jika kamu ingin jalan-jalan ke tempat yang sejuk dengan hamparan kebun teh yang hijau, kamu bisa jalan-jalan ke Kebun Teh Nglinggo yang berlokasi di Desa Nglinggo, Kulon Progo. Tempat ini sebelumnya adalah salah satu markas Pangeran Diponegoro. Namun, telah beralih fungsinya menjadi kebun teh. Selain udara yang sejuk, kamu juga akan disuguhi pemandangan indah dengan delapan puncak gunung sekaligus. Jika ingin bermalam di sana, juga bisa kamu temukan homestay di sekitar Kebun Teh. Tarif masuk ke Kebun Teh Nglinggo cukup saja. 6. Tebing Breksi Tebing Breksi di Jogja menyuguhkan keindahan tebing batuan breksi dengan ukiran-ukiran gambar yang membuatnya indah, dan pastinya menjadi tempat yang pas untuk berfoto. Walaupun ukiran-ukiran tebing breksi termasuk baru, tetapi gunung batunya sendiri sudah berdiri sejak jutaan tahun lalu, lho. Kamu bisa menjelajahi ukiran-ukiran di sana dan naik ke puncak tebing breksi. Pasti seru kan? Selain itu, kamu tidak dikenakan tarif masuk alias gratis untuk mengunjungi tebing breksi ini. 7. Bukit Panguk Kediwung Jika kamu ingin berwisata dengan nuansa pagi dan dengan cara yang berbeda, kamu bisa datang pagi-pagi sekali ke Bukit Panguk Kediwung. Di sana, kamu bisa menunggu matahari terbit dan berfoto dengan cahaya matahari terbit. Tentunya, disediakan spot-spot foto yang seru untuk dicoba, mulai dari perahu, gardu pandang, hingga dibuat seolah-olah kamu mengendarai pegasus sambil diterangi sinar matahari terbit dan dikelilingi awan. Untuk setiap spot fotonya, kamu dikenakan biaya – serta tarif masuk 8. Hutan Mangrove Kulon Progo Hutan Mangrove di Sungai Bogowonto Kulon Progo adalah objek wisata yang dikelola oleh para warga setempat setelah menyadari adanya potensi wisata di sana. Untuk itu, warga setempat sepakat untuk menambahkan spot-spot foto yang keren dan seru untuk dicoba oleh pengunjung. Kamu bisa mengunjungi hutan mangrove ini setelah 2 jam perjalanan dari Jogja. Tarif masuknya juga murah, hanya saja. 9. Pantai Timang Jika kamu menyukai wisata pantai, kamu bisa sekali-sekali mencoba wisata pantai yang sedikit lebih menantang. Kamu bisa mengunjungi Pantai Timang yang terkenal dengan daya tariknya menyeberang ke pulau karang. Tapi, bukan hanya sekedar menyeberang saja, lho. Kamu akan diajak merasakan ekstremnya ombak di bawahmu ketika kamu menyeberang dengan gondola saja. Dijamin akan seru. Untuk tarif masuknya, tidak mahal. Cukup membayar 10. Kalibiru Kulon Progo Kalibiru yang menjadi kawasan ekowisata nomor 1 di Jogja ini memang sengaja dilestarikan oleh warga sekitar sebagai tempat wisata. Kamu tidak hanya ditawari spot foto dan melihat sunset saja. Kamu juga bisa melihat Waduk Sermo dari pijakan di atas pohon dan merasakan serunya trekking berlatar pepohonan yang asri. Tarif untuk masuk ke sana cukup 11. Hutan Pinus Mangunan Hutan pinus Mangunan sudah lama terkenal sebagai spot foto yang bagus dan instagramable. Kamu bisa mengeksplor berbagai spot foto di sana. Tempat wisata hutan pinus ini cocok bagi kamu yang suka dengan wisata alam. Masuknya pun tidak dikenakan tarif. 12. Kebun Buah Mangunan Selain hutan pinus, kebun buah Mangunan juga menawarkan wisata alam dengan pemandangan indah. Kamu bisa menempuh perjalanan sekitar 15 menit untuk mencapai puncak dan menikmati pemandangan pegunungan, sungai, dan hutan dari atas. Untuk menikmati wisata alam kebun buah Mangunan, kamu cukup membayar tarif 13. Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul Siapa yang tidak kenal dengan Jalan Malioboro dan Alun-Alun Kidul? Tujuan wajib ketika jalan-jalan di Jogja tentunya adalah ke Jalan Malioboro. Dulunya, memang ramai dengan pedagang di mana kamu bisa menemukan oleh-oleh. Namun, baru-baru ini, pedagang Malioboro telah direlokasi. Dengan begitu, kamu bisa datang ke Teras Malioboro 1 dan 2 untuk menemukan tempat baru bagi para PKL Malioboro. Sedangkan Jalan Malioboro sendiri tetap menjadi spot foto yang asyik dicoba, walaupun menjadi lebih sepi. Setelah itu, kamu bisa ke arah selatan dan menemukan Keraton Jogja dan Alun-Alun Utara. Lebih jauh lagi, kamu bisa berwisata malam di Alun-Alun Kidul di mana banyak pedagang kaki lima dan mencoba kendaraan unik di sana. 14. Romantic Garden Bantul Sebelumnya, memang sudah banyak wisata kebun bunga di Jogja. Salah satunya adalah Romantic Garden di Bantul. Dengan tarif kamu bisa menikmati banyak spot foto dan meminjam topi untuk mempercantik gayamu. Agar bisa berfoto di hamparan banyak bunga-bunga di sini, usahakan kamu datang agak pagi. Selain untuk mendapatkan cahaya yang lebih bagus untuk berfoto, datang agak pagi juga untuk menghindari ramainya pengunjung ketika hari mulai siang. 15. Agrowisata Bhumi Merapi Satu lagi tempat wisata ala Eropa yang ada di Jogja, yaitu Agrowisata Bhumi Merapi. Dengan tarif masuk kamu bisa berfoto di spot-spot foto mirip di luar negeri. Kamu bisa merasakan serunya menjelajahi bangunan-bangunan ala Santorini hingga desa ala Alpen. Selain itu, kamu juga bisa seru-seruan dengan field trip dan outbond di sana. Demikian rekomendasi tempat wisata seru di Jogja yang bisa menjadi pilihan kamu saat jalan-jalan ke Jogja nanti. Apakah kamu sudah menyusun rencana mau jalan-jalan ke mana saja di Jogja? Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
KeromantisanYang Tercipta Tiada Tara Ketika Jalan Jalan Di Jogja Regran Ed From Frandaaa87 Marialynch94 Kebun Buah Mangu Pantai Liburan Badminton . Cerpen liburan ke jogja. After taking time for approximately 12 hours finally we arrived at 6 pm. Suatu malam nan dingin pukul 230 malam tepatnya pada T anggal 12 M ei 2012. Cerita Bahasa
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama saya Muhamad Hamdan lahir Bandung, 24oktober 2001. Suatu hari, saya dan teman teman saya pergi ke Jogja karena pada saat itu sedang melaksanakan study matahari terbit di ufuk timur, saya menyiapkan barang barang untuk dikemas kedalam tas yang berukurab besar. Sebelum berangkat, kami diperintahkan untuk berkumpul di suatu tempat, dan untuk menunaikan solat di mesjid akan berangkat, saya dan teman saya kebagian bis1, dan ada pula yang kebagian bis6. Di dalam bis, awalnya kita hanya diam tak bersuara, karena digabung dengan kelas lain. Seiring berjalannya waktu kami pun bersurau gurau. Perjalannya cukup jauh, dari terbenamnya matahari hingga fajar tiba. Ketika sampai di suatu tempat makan, kita dipersilahkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu, dan lanjut mengisi itu, perjalanan dilanjutkan kembali, yaitu menuju tempat tragedi meletusnya Gunung Merapi. Disana kami di manjakan dengan mengendarai mobil Jeep, mengelilingi daerah kawasan tragedi Gunung Merapi. Perjalanan belum selesai, kami lanjut pergi ke tempat yang terkenal yaitu Candi Borobudur. Sekitar 1jam dari gunung Merapi sampai di candi. Di candi, kami hanya melihat lihat pemandangan dari atas. Butuh perjuangan untuk ke sana karena kita jalan kaki dan letih. Tapi letih itu terbayar dengan semua pemandangan yang ada waktu mulai senja, kami pergi ke hotel tempat kita beristiraha. Dari setiap kamar, hanya ada 4orang, kamarnya nyaman dan cukup kamar hotel, saya dengan teman saya berbenah membersihkan diri, untuk kembali mengisi perut di sebuah tempat makan yang tidak jauh dari hotel, yaitu Malioboro, di sepanjang jalan itu kami melihat para pedagang yang meramaikan suasana, dan ada disuatu tempat, sebuah komunitas yang menampilkan suatu seni musik dari angklung dan sebagainya. Suasananya sangat tenang dan romantis. Waktu tidak terasa semakin larut, kami pergi untuk beristirahat pagi harinya, kami bangun untuk sarapan terlebih dahulu, karena akan kembali pergi. Kami pergi kesuatu tempat, yang dimana disana banyak makanan untuk dijadikan bahan oleh-oleh. Setelah itu, kami kembali pergi melanjutkan perjalanan. Kami akan pergi ke suatu tempat yaitu Kampung Batik. Dari namanya saja udah terdengar, bahwa kampung itu menandakan kampung memproduksi batik. Disana kami diajarakan membatik oleh orang-orang sana. Saya mencoba untuk membantu proses pembuatannya dengan cara merebus kainnya. Disana saya diajarkan bahasa jawa, juga sebaliknya saya ajarkan meraka bahasa tidak terasa, kali ini kita pergi, tapi untuk pulang ke Bandung. Rasanya kecewa, hanya sebentar, tapi apadaya haha. Kami menuju Bandung dimalam hari, sekitar pukul 10, kami beristirahat di suatu tempat makan kembali. Dan disana setiap siswa yang memiliki baakt, dapat menampilkannya di suatu panggung acara, sebagai menuju pulang, disepanjang jalan semua pada tidur pulas, dan saya tidak, hanya melihat jalan dan menemani sang sopir bis. Tengah malam, bis kembali berhenti di suatu tempat, tidak tau untuk apa, mungkih untuk para sopir bus yg beristirahat. Karena tengah malam, biasanya para siswa turun dari bis, tetapi kali ini tidak, mungkin karena ngantuk. Tapi hanya saya yg turun dari siswa-siswa bis1, karena duduknya paling depan juga, saya memesan 1Mie instan karena suasananya dingin. Sekitar setengah jam berhenti, kembali lanjut sampai di Padalarang, kami diturunkan di Kota Baru Parahyangan. Semua turun dan membawa barang bawaan di bagasi bis. Lelah, kami pulang masing-masing dari situ, ada yg di jemput dan sebagainya. Saya hanya naik dengan angkutan umum, karena jarak menuju rumah lumayan jauh. Sampai dirumah, saya langsung berbaring mererai capainya perjalanan. Alhamdulillah selamat sampai Lihat Cerpen Selengkapnya
Panduanjalan-jalan ke Jogja ala backpacker soal penginapan ini memang sangat penting untuk diperhatikan. 3. Makan Murah. Makanan murah sangat mudah ditemui di Jogjakarta, tetapi pilihannya pada umumnya adalah makanan-makanan tradisional khas Jogja.
Cerpen Karangan ErfransdoKategori Cerpen Pengalaman Pribadi, Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 7 October 2020 Pukul 6 pagi aku dan teman-teman SMAku berangkat menuju Yogyakarta dari Sukabumi. Udara pagi saat itu sangatlah dingin, aku pun memutuskan untuk memakai jaket agar badanku tetap terasa hangat. Aku berada di bus 3 dan duduk di dekat jendela agar bisa melihat pemandangan indah dengan begitu jelas. Di sampingku ada dua temanku bernama Rifai dan Wijaya. Ketika aku asyik melihat pemandangan di luar, mereka tertidur pulas, mungkin mereka masih mengantuk berbeda denganku. Setengah jam perjalanan kami yang berada di bus cukup merasa bosan dengan suasana pagi itu. Pengelola bus itu pun mengerti dengan kebosanan kami dan langsung memutar lagu yang membuat kami semakin semangat. Lagunya sangat nge-rock. Guru pembimbing di bus kami yang tertidur pulas pun terbangun karena lagu itu. Tak lama kemudian, guru pembimbingku itu pun membagikan ketupat dan beberapa makanan ringan untuk kami sarapan. Ada beberapa dari kami yang mengambilnya dan ada pula yang tidak karena mereka sudah mempunyai bekal sendiri dari rumah. Bosan dengan mendengarkan lagu, kami pun meminta kepada operator bus untuk memutarkan sebuah film. Dan perwakilan dari kami pun menuju ke depan bus untuk melihat-lihat film yang akan kami tonton. Tanpa sengaja perwakilan kami yang bernama Bagus itu pun menekan tombol yang menuju ke film dewasa. Alhasil kami para remaja yang berada di bus itu pun tertawa terbahak-bahak dengan aksi konyolnya itu. Apalagi disitu ada guru pembimbing kami. Bagus pun segera memindahkan film itu ke film lainnya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Kami para lelaki sebenarnya sangat senang sekali dengan kejadian itu, namun kami sangat malu dengan guru pembimbing kami. Bagus berkata kepada kami bahwa operator bus mengoleksi film-film yang berkonten dewasa, pantas saja ketika kami memintanya untuk memutar film operator bus itu hanya terdiam. Terlalut dalam perjalanan sambil menyaksikan film akrobat, kami pun satu persatu terlelap tidur di tengah perjalanan. Namun kami sempat terbangun ketika bus tiba-tiba bergoyang karena melewati jalan berlubang dan penuh batu. Kami sangat terkejut dengan hal itu, kami takut jika bus yang kami tumpangi akan terjatuh. Namun supir kami menyebutkan bahwa itu adalah hal biasa yang tidak berbahaya. Kami pun lega dengan pernyataannya, dan setelah itu kami pun melanjutkan tidur kami. Ketika maghrib, semua bus pun berhenti di sebuah tempat makan yang cukup luas. Disana ada beberapa mushola. Aku dan teman-teman yang beragama islam pun segera menuju mushola untuk melaksanakan solat maghrib berjamaah. Setelah itu, baru kami menuju meja makan yang cukup luas untuk menyantap makanan yang lezat setelah kami merasakan kelaparan sejak tadi. Kami sangat lahap memakan makanan yang disediakan di meja. Setelah selesai makan, rombongan kami pun kembali melanjutkan perjalanan di busnya masing-masing. Supir yang dari tadi mengendarai bus kami pun bergantian dengan supir yang lain karena perjalanan masih cukup jauh sekitar 5 jam lagi. Aku pun membuka ponselku untuk bermain game dan mengabarkan orangtuaku. Di perjalanan kami sudah ada di Jawa Tengah, suasana di luar jendela bus pun sangat indah dan menarik sekali. Banyak sekali lesehan-lesehan dan para pengamen yang sedang bekerja di warung-warung dan tempat makan. Sungguh menyejukkan mata sampai-sampai aku pun tertidur kembali. Tak terasa jam pun sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Kami tiba di tempat penginapan kami di Jawa Tengah ini selama beberapa hari ke depan. Tempat penginapan itu sangat nyaman bagi kami apalagi ada kolam ikannya. Sebelum menuju kamar, kami pun dibagi menjadi 5 orang/kamar. Dan aku bersama keempat temanku ditempatkan di kamar no. 22 dekat kolam ikan itu. Sebelum tidur, kami pun membereskan semua barang bawaan kami dan berganti baju. Setelah itu kami menyetel televisi dan bermain kartu sambil memakan makanan ringan yang kami bawa masing-masing. Jam setengah dua pagi barulah kami tertidur untuk mempersiapkan perjalanan besok menuju museum Dirgantara yang merupakan museum Dirgantara terbesar di Asia Tenggara. Kami terbangun sekitar jam setengah enam pagi dan langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu untuk melaksanakan solat shubuh yang terkesan terlambat ini karena kami semalaman begadang. Setelah itu kami pun mandi lalu sarapan dengan nasi goreng. Sekitar jam setengah delapan pagi baru kami berangkat menuju Museum Dirgantara. Tiba disana kami langsung diberi pengarahan oleh anggota TNI, mereka menceritakan tentang sejarah museum ini sejak awal berdirinya hingga sekarang. Untuk mengambil foto-foto di museum kami diberi kupon yang harus dibayar Kami pun mengelilingi berbagai ruangan yang begitu luas ini, kami sangat dimanjakan dengan semua benda yang ada di museum itu. Setelah sekitar satu jam berada di museum, kami melanjutkan perjalanan menuju Keraton Yogyakarta. Susananya begitu panas, apalagi kami harus berjalan kaki menuju keraton itu. Di keraton peraturannya sangat ketat, kami tidak dibolehkan untuk mengambil foto sembarangan dan jangan membuat keributan. Hari-hari pun berlalu, kami sudah menjelajahi berbagai tempat wisata di Yogyakarta ini, mulai dari museum Dirgantara, keraton Yogyakarta, candi Prambanan, candi Borobudur, Goa Pindul, stan salak, dan tempat-tempat lainnya. Kami pun banyak menjumpai bule dan menyempatkan untuk berfoto dengan mereka walau dengan bahasa yang kurang kami mengerti. Tetapi dengan gerakan saja mereka sudah mengerti bahwa kami ingin berfoto dengan mereka. Dan hari ini adalah hari terakhir untuk berjalan-jalan setelah banyak tempat yang kami kunjungi. Kami akan menuju ke Jl. Malioboro. Ini adalah tempat yang kami tunggu-tunggu, karena di Malioboro berbeda dengan tempat lainnya. Di tempat ini banyak sekali barang-barang, makanan dan lain sebagainya yang bisa kita beli untuk oleh-oleh dengan harga yang murah meriah. Kami pun menyusuri setiap sudut di Jl. Malioboro ini, kami mencari barang dan makanan untuk dibawa ke rumah untuk oleh-oleh. Aku pun menyempatkan untuk membeli oleh-oleh untuk seseorang yang spesial, begitu pula dengan temanku yang lain. Kami hampir lupa dengan waktu, sehingga kami pun baru selesai berkeliling sekitar jam sembilan malam telat satu jam dari jadwal yang sudah ditentukan. Setelah membeli oleh-oleh kami pun makan malam di sebuah rumah makan cepat saji tidak jauh dari Jl. Malioboro. Sebelum makan, barang-barang bawaan dan oleh-oleh yang kami beli tadi disimpan terlebih dahulu di dalam bus. Kami sangat lahap sekali menyantap makanan di malam hari karena kami merasa sangat lapar dan lelah mencari oleh-oleh yang pas untuk dibawa ke rumah. Aku merasa ada yang kurang saat makan malam, bus kami yang beranggotakan 40 penumpang seperti kurang, ah biarkan saja mungkin dia sedang tidak lapar. Aku pun melanjatkan santapan malam bersama teman-temanku yang lain. Setelah perut telah terisi, kami pun kembali menuju bus untuk melanjutkan perjalnan menuju hotel tempat kami menginap karena besok kami sudah harus kembali ke Sukabumi. Ketika bus akan berangkat, salah satu dari kami mengeluh dan menceritakan kepada kami bahwa baju yang dia beli untuk oleh-oleh tidak ada di bawah kursinya. Dia pun mengadu kepada guru pembimbing kami, padahal tadi tidak ada siapa-siapa di bus ketika makan malam. Perjalanan pun sempat tertunda karena masalah ini, guru pembimbing kami yang bernama Ibu Yuli ini mencoba menanyakan kepada kami siapa yang melihat baju baru teman kami itu. Namun kami semua tidak melihatnya. Bu Yuli pun menuju ke bus lain barangkali ada yang melihat atau menemukannya. Bu Yuli akhirnya memutuskan untuk memeriksa semua tas dalam bus 3 terlebih dahulu bersama teman kami yang kehilangan oleh-olehnya itu karena dia sendiri yang mengetahui barangnya itu. Jika dalam bus 3 tidak ada barang yang dimaksud, para guru pembimbing pun akan membantu mencarinya di bus yang lain. Setelah beberapa menit kemudian bu Yuli dan teman kami bernama Reno itu keluar dari bus. Setelah itu Bu Yuli pun meminta untuk kami semua kembali ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan. Apa mungkin mereka sudah menemukannya, syukurlah jika barang itu sudah ditemukan. Tapi barang itu ditemukan dimana aku sama sekali tidak tahu. Banyak dari kami yang saling tuduh menuduh menyembunyikan barang itu. Aku pikir jika itu merupakan candaan, candaan itu sama sekali tidak lucu karena sangat meresahkan kami semua. Kami pun kembali ke hotel dengan badan yang begitu lelah, kami langsung tidur untuk mempersiapkan diri besok untuk kembali pulang ke rumah. Keesokan harinya kami membereskan dan memasukkan barang-barang kami yang sangat berantakan. Kami melipat semua baju kami agar rapi tidak acak-acakan. Kami pun membagi tugas untuk membersihkan kamar yang kami tempati selama beberapa hari ini. Setelah semua rapi dan tubuh kami pun wangi, kami pun segera keluar kamar dan menguncinya. Setelah itu kami langsung menyantap sarapan dengan menu yang spesial. Pukul 8 pagi kami berangkat dari Yogyakarta menuju Sukabumi untuk kembali pulang ke rumah masing-masing dengan gembira. Banyak sekali pengalaman yang sangat menarik ketika aku dan teman-teman berada di Yogyakarta. Banyak sekali kenang-kenangan yang kami ukir disana. Ada pula pengalaman berharga yang kami temukan sebelum pulang ke Sukabumi ketika hendak menuju hotel. Dan sampai saat ini kami belum tahu dimana barang yang hilang itu bisa ditemukan kembali. Cerpen Karangan Erfransdo Blog / Facebook / Erfrans Do IF YOU WANT TO SUCCESS, YOU MUST ACTION! Cerpen Cerita di Yogyakarta merupakan cerita pendek karangan Erfransdo, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Melihat Dari Kejauhan Oleh Seli Oktavia Aku menyukaimu Lisa’ tulis Leo pada halaman terakhir buku fisika. Menutupnya kasar lalu memasukkannya kedalam tas sekolah. Ia bangkit dari meja belajarnya lalu menghempaskan tubuhnya diatas ranjang. Menatap langit Persahabatan Vs Cinta Oleh Widya Nursyah Fitri Tepat pukul setengah dua siang, bel pulang sekolah berbunyi. Walaupun bel telah berbunyi tanda sudah berakhir jam pelajaran, tetapi kami tidak diperbolehkan pulang karena kami harus ikut belajar tambahan Cerita Siswa Biasa Oleh Galih Gilang Nama aku Adit. Saat ini aku siswa kelas 1 di SMA Negeri di kotaku. Aku termasuk anak pendiam di sekolah. Namun nilai-nilai mata pelajaran yang aku raih waktu SMP Unexpected Sesuatu Yang Tak Terduga Part 2 Oleh Vinzza A. “Eh sorry ya aku ga liat tadi”. “Lagi mikirin apa sih sampe orang segede gini gak keliatan?”. “Ah ngga kok ngga lagi mikirin apa apa, sekali lagi sorry ya Antara Kamu dan Dia Oleh Geoarta, SMPN 1 Puri Aku Cimel. Kisahku dimulai saat aku duduk di kelas 9. Aku menyukai teman cewekku yang sudah mempunyai seorang kekasih. Aku tahu aku salah tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku. “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
JalanJalan KeNai January 03, 2021. Pengalaman Naik Kereta Api Taksaka Malam ke Jogja - Kereta api merupakan salah satu transportasi umum yang paling saya suka. Rasanya saya belum pernah merasa kecewa atau kesal selama menggunakan transportasi ini. Meskipun pernah beberapa kali ada drama. Cerpen Karangan Putri Koes HerawatiKategori Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 26 February 2023 Pada tanggal 14-15 Putri dan teman-temannya ke Jogja, Putri berangkat pukul WIB. Sepanjang perjalanan putri dan teman-temannya melihat pemandangan yang indah. Waktu azan duhur pun tiba kita mampir ke masjid untuk sholat dan makan siang bersama. Setelah sholat dan makan siang kita lanjut perjalanan lagi untuk menuju ke candi Prambanan. sesampai di candi Prambanan kita foto bersama, setelah foto kita lanjut untuk masuk ke candi Prambanan. Putri dan teman-temannya bertemu artis Anang Hermansyah sama keluarganya. semua teman-teman sangat senang kita bisa bertemu dengan Anang Hermansyah. Semua ibu guru ikut foto sama keluarganya Anang Hermansya. Setelah selesai foto semua lanjut meneruskan perjalanannya. Setelah itu Putri dan teman-temannya menuju ke pasar untuk membeli oleh-oleh atau makanan, selesai membeli makanan kita semua menuju ke bus untuk lanjut ke Malioboro setelah ke Malioboro kita ke hotel untuk istirahat dan lanjut untuk besok. Kita semua sesampai di Malioboro pukul WIB, setelah itu semua teman-teman putri turun dari bus lalu semua naik ke becak untuk ke titik nol Malioboro, sesampai di titik nol Malioboro semua teman-temannya Putri tidak ada dan semua guru pun panik kemana anak-anak tadi. Akhirnya ibu guru kita bantu teman-teman yang tidak ada di titik nol Malioboro. Ternyata ada 6 anak yang dibohongi sama bapak becaknya. dia tidak diturunkan di titik nol Malioboro ternyata diturunkan di toko bakpia. mereka kasian Karna disuruh jalan dan juga bayarnya sesampai di titik nol dia ditanya sama teman-teman dan ibu guru. Kamu kok bisa hilang semua ibu guru panik, dan cuacanya juga hujan Putri dan teman-temannya membeli jas hujan untuk balik ke bus. Setelah itu kita semua tidak jadi jalan-jalan ke Malioboro karena banyak kejadian, semua balik ke bus untuk menuju ke hotel untuk istirahat dan membersihkan badan. Setelah itu kita sholat Maghrib dan isya di kamar masing-masing sudah disediakan satu kamar buat orang 8 anak. Kiya sholat Bu pun secara bergantian selesai sholat Putri merapikan pakaiannya Putri pun makan malam bersama teman-temannya. Selesai makan malam Putri dan teman-temannya tidur sambil lihat tv dan mendengarkan lagu. Waktu pun sudah malam Putri dan teman-temannya tidur sedangkan Putri tidur duluan dia pun dikerjain teman-temannya. Putri dan teman-temannya mendengar azan subuh mereka segera untuk mengambil air wudhu untuk sholat. Sesudah sholat Putri dan teman-temannya turun ke bawah melihat pemandangan yang indah, cahaya matahari begitu bersinar pagi semua teman-teman yang ada di kamar tidak mau renang karena malas. Teman-teman lebih memilih nonton tv, Putri Mandi dan beganti Baju setelah itu. Kita sarapan untuk menjaga kesehatan Putri dan teman-temannya pergi untuk foto bersama dan ada satu anak yang sakit. Karna kemarin malam dia habis kehujanan setelah itu paginya dia pingsan setelah itu diperiksa dan dikasih obat sama minyak kayu putih. Dia langsung sadar, dia sudah sadar kita lanjut ke pantai setelah ke pantai kita ke candi Borobududa terakhir di tempat oleh-oleh. Sesampai di parkiran bus kita turun dan kita jalan bersama untuk menuju ke pantai. Sudah sampai di lokasi Putri dan teman-temannya bermain air dan bermain pasir. Lalu Putri foto bareng bersama ibu guru dan teman-temannya. Selesai bermain pasir dan foto-foto, setelah itu Putri dan teman-temannya pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai bersih-bersih Putri dan teman-temannya sholat duhur. Setelah sholat Putri dan teman-teman masuk ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur. Sepanjang perjalanan Putri dan teman-teman melihat pemandangan indah semua senang. Sesampai di candi Borobudur Putri bersama teman-temannya masuk dan sebelum masuk ibu guru membeli tiket masuk, setelah itu kita masuk dan berjalan bersama-sama. Kita keliling ke candi Borobudur setah itu kita naik tangga sampai ujung candi diatas. Putri foto bersama temannya dan ibu guru selesai foto kita mengelilingi candi setelah itu kita turun ke bawah. Untuk melanjutkan perjalanan Putri dan teman-temannya menikmati suasana yang segar dan indah. Putri lanjut ke pasar untuk membeli oleh-oleh baju buat saudaranya dan adiknya. Putri pun tidak bisa menawar harga bajunya ke betulan itu ada ibu guru setelah itu ibu guru pun menawarkan harga yang cukup murah sedikit penjualnya mau. Habis itu Putri beli selesai baju dibeli sama Putri. “Putri bilang ke ibu guru makasih” “Iya sama-sama cantik” Selesai beli baju Putri, ibu guru dan teman-teman pergi ke parkiran bus untuk lanjut ke tempat oleh-oleh setelah itu kita pulang. Putri dan teman-temannya naik ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh. Putri sesampai di tempat oleh-oleh pukul WIB setelah itu kita masuk ke toko untuk membeli oleh-oleh Putri memilih makanan yang mau dibeli. Putri pun tidak banyak yang dibelinya selesai di kasihkan ke kasir. Selesai membeli oleh-oleh Putri masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang Putri dan teman-temannya berhenti untuk makan malam. Ditempat rumah makan selesai makan malam Putri bersama teman-temannya lanjut naik ke bus lagi untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan Putri bersama teman-temannya bercanda di bus sambil memutar musik. Putri sambil nyemil makanan bersama teman-teman. perjalanan pulang banyak teman-teman yang ke tiduran karna kecapekan, Putri bergurau bersama temannya yang tidak tidur. Putri bersama teman-temannya kalok temannya Putri ketumpahan nasi gudek yang ada diatas setelah itu dibershkan bersama sampai selesai. Setelah dibersihkan Putri dan teman-temannya tertawa karna lucu. Putri sesampai di depan sekolah jam WIB setelah turun dari bus teman-teman Putri di jemput oleh orangtuanya Ibunya Sinta bertanya? “Lohh katanya pulang jam WIB” kok pulang jam WIB “Iya tadi kameranya ketinggalan di tempat makan pas iya mau pulang” Cerpen Karangan Putri Koes Herawati Cerpen Jogja merupakan cerita pendek karangan Putri Koes Herawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Menari di Langit Senja Oleh Tifa Raisandra Enam anak itu sudah terduduk di sebuah batu yang amat besar. Senyum cerahnya mengembang ketika melihat langit yang berwarna biru indah. Yusi, Tipa, Uti, Sipa, Inge dan Fira. Mereka Only You Oleh Naisha Putriyana Liburan kali ini aku kebali, dan tentunya ke pantai, begitu senang hati ku!, apa lagi bersama dia, namanya alfaridzi aftar, faridz biasa aku memanggil. Dia yang sudah membuat semangatku Liburan Bersama Keluarga Oleh Sony Prakasa Halo namaku sony prakasa. Pada hari sabtu waktu liburan sekolah aku dan keluargaku jalan-jalan ke kebun binatang, di jalannya macet, dan aku sampai di kebun binatang aku beli 3 Cintaku Kepada Keluargaku Oleh Adsha Nandayi Tak terasa liburan sudah tiba. Aku menanti saat-saat ini. Perkenalkan namaku Kitriana, biasa dipanggil Ana. Aku mempunyai 2 saudara laki-laki yang bernama Dino, dan Raja. Umurku masih 12 tahun, Trafalgar London Oleh Putri Asyifa “hoam, morning London” ucap Mia Mia, melihat keluar jendela rumah pamannya. Ia melihat pemandangan Kota London yang sangat indah. Pagi ini ia berencana mengunjungi Alun-Alun Trafalgar yaitu sebuah “alun-alun” “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
ViralCerita Anak SD Dibully, RS Bethesda Ungkap Ada Kemiripan. id - Polsek Tamansari melakukan restorative justice (keadilan restoratif) kepada para pelaku dan korban perundungan atau bully yang terjadi di Jalan Kebon Jeruk 16, Tamansari Jakarta Barat. Trauma yang dialami ketika kecil tersebut bertahan hingga dewasa.
Tentu semua orang pernah bertamasya bukan? Biasanya setelah liburan itu kita akan memberitahu detail perjalanannya ke semua orang seperti teman-teman kita, tetangga, atau sepupu kita. Tapi tahukah kamu caranya menceritakan cerita tentang liburanmu dalam Bahasa Inggris? Buat ceritamu lebih menarik dan elegan dengan cara menuliskannya dalam Bahasa Inggris. Jangan bingung dengan cara penulisannya karena kita akan memberi tipsnya dan contoh ceritanya. Tips Menulis Cerita Liburan Kamu perlu struktur dan teori untuk menjadi dasar dalam pembentukan ceritamu. Berikut adalah tips yang harus kamu ketahui dalam menulis cerita tentang liburan dalam bahasa inggris ; 1. Siapkan alat-alatmu Terdapat dua cara untuk menulis tentang liburanmu yaitu cara digital atau manual. Untuk manual kamu harus menyiapkan pensil atau pulpen dan kertas. Adapun untuk digital, kamu bisa menyiapkan laptop atau komputermu. Di tipe digital, ada baiknya kamu menyiapkan pensil atau pulpen dan kertas juga. 2. Tulis kronologis kejadian sesuai alur waktu Sekarang kamu bisa mulai menyusun cerita dengan cara mencoba menulis kejadian utama yang terjadi berdasarkan hari atau jam dalam liburan itu. Hanya tuliskan aktivitas-aktivitas yang bersifat general seperti mengunjungi museum dan pergi ke hotel. Jangan tuliskan detail yang tidak diperlukan seperti aktivitas mandi, menonton tv, dan aktivitas kecil lain. 3. Tambahkan detail-detail tentang pengalaman itu Setelah kronologis umum didapatkan, kamu bisa menambahkan detail yang termasuk tempat, cuaca, orang-orang yang ikut denganmu dan lain-lain. Hal ini penting untuk menambah nilai pada sebuah cerita. 4. Bagi cerita sesuai paragraf Agar tulisan lebih rapi, mulai tentukan jika sebuah peristiwa masuk ke paragraf tertentu. Contohnya peristiwa a sampai f masuk ke paragraf satu dan seterusnya. 5. Tulis draft penulisan Mulai menulis tanpa menghiraukan jika cerita merupakan cerita yang baik atau berkualitas tinggi. Setelah selesai, diamkan cerita selama satu hari atau lebih. Hal ini penting agar kamu bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya dengan pikiran yang jernih. 6. Edit kembali Saat mengedit, perhatikan penulisan kata, penggambaran situasi, grammar,tenses, dan kerunutan cerita agar cerita bisa terkesan indah dan tidak bertele-tele. 7. Tuliskan judul yang menarik Judul yang tidak terlalu panjang dan merupakan penggambaran keseluruhan cerita merupakan judul yang terbaik. Contoh Nah, kamu sudah mengetahui caranya. Tapi seperti apa contohnya? Berikut adalah contoh cerita Bahasa Inggris mengenai liburan di kota budaya, yaitu Yogyakarta. An Adventurous Trip To Yogyakarta Last year, on my school holiday, my family decided to go to a city we have never been before. This time, we picked Yogyakarta. From what i knew before i went to the trip, Yogyakarta is a busy city that is filled with culture. It still have a unique government system called the keraton. I also heard that it has a variety of culinary treats that i could try. Long before the trip, i was already excited to go. On Sunday morning, i arrived at Yogyakarta and went straight to my hotel which was located near the Malioboro street. After that my family and i went straight to Keraton Yogyakarta. It was a white, big building that stands near the town square. To get there, we went with a rented car. There were a lot of stalls that sells crafts there so i bought a t-shirt and five keychain. Then we went into the place with the ticket we have bought. The place was very beautiful. Although the building itself is old, it felt timeless and grand. We studied the history of the place and the people that lived there. Finally, we went out and ate in the nearby restaurant. The rest of the Sunday was spent resting in the hotel so that we have the strength to travel the next day. Monday morning arrived with it’s blue sky and golden sunlight. My father and I ran accross the city in the morning so that we could get to know the city better. After that, we packed our bags to go to Borobudur. It was a long trip but after hours of car ride we finally arrived there. The place was clean and very spacious. From afar, we can already see the Borobudur temple from far away because it is so big. My family climbed hundreds of steps to reach the top. By the time we reached the top, it was already four o’clock in the evening. I couldn’t believe my eyes because the scenery was so beautiful. The top of the Borobudur temple overlooked the whole city. I could see trees and buildings for miles. With the sunlight, it was even more beautiful. The next days we spent trying the food in Yogyakarta. My favorite was the bakpia which is a kind of local dessert that is filled with a variety of fillings. The filling i like most is the cheese one. Because i loved it so much, i bought two boxes of bakpia. On Thursday morning, i flew back to Jakarta. I was really sad to leave the city because it was the best travel destination so far. I wish i could go back to Yogyakarta now. Penulisan cerita ini tidak harus kompleks. Yang perlu kamu lakukan adalah menceritakan ceritamu dengan runut dan dengan ekspresif. Selamat bercerita!
CerpenKarangan: Nisrina Shafa. Nama: Nisrina Shafa. Kelas: 5 (lima) Umur: 10 tahun. Nama sekolah: SDIT An-Nur Indonesia. Cerpen Jalan Jalan Ke Teraskota merupakan cerita pendek karangan Nisrina Shafa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
Cerpen Karangan Faalih M YusaKategori Cerpen Gokil, Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 14 June 2014 Suatu Hari di Pagi yang cerah, Secerah dahi teman gua yang bisa memantulkan sinar matahari, tiba-tiba terdengar suara ayam berkaki empat, berambut kriwil dengan paruhnya yang tonggos ? *Ayam aneh tetangga gua* dan membuat gue kaget dan langsung tersentak bangun dari tidur gue selama 6 jam, 75 menit, 10 detik, dengan muka kayak tapak sepatu yang nginjak kotoran burung, tapi dengan hati kayak hatinya Romeo.. Gua beranjak dari kasur gua dengan tampang yang imut dan mengenaskan.. Maksud gua, menggemaskan.. Setelah mandi pagi dan menggosok gigi, gua nolongin emak gua ngebersihin kasur karena gua gak mau emak gua kecapekkan ngebersihin kasur gua. Setelah kasur yang udah gua diami selama 6 jam lewat sedikit itu rapi, gua loncat lagi ke kasur gua dan gua kusutin lagi deh kasurnya.. Trus, Gua suruh adek gua yang ngerapiin kasur dengan ancaman kalau dia gak mau nolongin, gua bakal nyabut giginya satu persatu dengan tangan kumuh gua yang penuh darah dan nanah dengan cara yang paling keji. Gua bakal nyabut gigi adek gua sampai ke akar gigi terdalam, kalau bisa sampe gusinya tercabut, kurang ganas apa gua coba? *Gua berharap dipuji sebagai makhluk yang ganas ya* Setelah semua kegiatan pagi gua selesai, gua pergi ke sekolah dengan hati yang gembira. Di tepi jalan, gua nyetop BMW Becak Mas Warno dengan tangan kanan seraya mengacungkan jari tengah gua sebagai permintaan tolong gua.. BMW itu pun berhenti tepat di depan mata gua, gua hening dan tiba tiba kaki gua melangkah menuju BMW itu dan gua pun terduduk di sana. Gua menatap jalanan yang penuh debu dan asap polusi yang dikeluarkan sepeda bapaknya temen tetangga gua. Gua secara reflek menutup dua lobang di wajah gua dengan 2 lembar tisu yang tersedia di pundak mas warno. How Elegant This Becak. Akhirnya gua memutuskan supaya gua cepet cepet pergi ke sekolah gua, gua akhirnya bilang ke mas warno “Mas, SMA 91 yaa..” gua bilang dengan wajah polos berlumuran keringat darah.. Sesampainya di depan SMA 91, Gua bilang ke si mas warno “mas, mas, kiri mas..” Mas warno pun menjawab “lo kira gua supir angkot apa? Turun loo !!!” Gua pun turun dengan tampang sedih dan tidak berdaya.. Akhirnya secara spontan, mas tarno memacu gas becaknya dan melakukan hal yang sangat amat membuat gua merasa dipermainkan oleh alam.. Dia nge-drift dengan becak butut miliknya dan kemudian ia hilang dari pandangan mata gua nan paling sexy ini.. Akhirnya gua masuk ke kelas dan belajar seperti biasa tanpa ada hal hal aneh lain yang menggerayangi gua.. Sekian cerita dari gua dan amanat dari cerita ini adalah “Jangan pernah menyamakan supir angkot dengan tukang becak” Gua tau ending dari cerita gua ini murahan dan gak bagus dan gua harap lo, lo dan lo *nunjuk pake kelingking kaki kiri* bisa menerima semua ini dengan tabah, sabar dan ikhlas.. Arigatou, TerimaKasih, Thank’s… Cerpen Karangan Faalih M Yusa Blog Nama gua Faalih M Yusa, Mereka fans gua biasa manggil gua Faalih.. Gua seorang penulis beginner yang juga sedang menuntut ilmu dalam bidang persantetan.. Buat yang mau ketemu sama gua, jangan yaa.. Gua orangnya sibuk.. Bukannya mau sombong, tapi begitulah gua.. Cerpen Perjalanan Menuju Sekolah merupakan cerita pendek karangan Faalih M Yusa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Uji Nyali di Malam Jumat Oleh Ardi Setiawan Jordi Namaku jodi, aku berumur 13 tahun dan aku sudah sampai di kelas 2 smp. Kata orang-orang di jam 12 sampai jam 3 pagi adalah jam yang mengerikan. Tetapi aku Grandfather Rules Part 1 Oleh Lily N Aku tau jika kehadiranku tidak diharapkan di keluarga ini. Pamanku, bibiku, saudara sepupuku tidak ingin aku ada disini. Mereka sama sekali tidak ingin melihat wajahku ada di depan mereka, Love Yourself Part 1 Oleh Ulan Albaar “Bagaimana? Bukannya ini bagus?” tanya perempuan berjilbab dengan mata berbinar menatap pemuda di hadapannya dengan menunjukkan sebuah gaun panjang biru muda dengan hisan manik manik dan bunga bunga kecil. Akhir Cerita Bahagia Oleh Nadia Luthfita Faadhillah Tak jauh dari pandanganku, lelaki itu berjalan ke arahku dengan tersenyum bangga. Hari ini, Tuhan memberikan hadiah banyak padanya. Mulai dari ia lulus dengan nilai terbaik, tak ada masalah Bagian Terbaik Dari Mimpi Oleh Resti Hawa Salsabilla Hari ini, akhirnya perpisahan itu terjadi. Perpisahan dengan kakak kelas 12. Itu artinya, aku harus jauh dari seseorang yang hampir satu tahun terakhir aku kagumi, orang yang telah memberi “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

assalamualaikum semua yang aku katakan di vidio murni yang aku lalui selama liburan 7 hari di jogjabudget yang aku keluarkan selama liburan cuma 1.2 juta it

Cerpen Karangan Sanita ChairunnisaKategori Cerpen Keluarga, Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 13 November 2016 Sinar mentari telah cukup tinggi untuk dapat mengintip menembus jendela kamar Senna. Ia terbangun dari tidur dan bergegas bangkit dari ranjang. Raut muka bahagia terpancar menyapa liburan kali ini. Hari kemarin, ia telah menyiapkan kebutuhan sandang untuk beberapa hari kedepan. Senna, Ibu, dan kedua kakaknya akan beranjak dari kota ini untuk menjejakkan kaki di Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah selesai mempersiapkan diri, Senna segera menghampiri keluarga yang telah menunggu di meja makan. “Ayo, cepat makan agar kita tidak ketinggalan kereta,” perintah Ibu yang disambut dengan anggukan tanda setuju sebagai jawaban. Tepat pada pukul 7 pagi, Senna dan keluarganya berangkat ke tempat singgahnya kereta yang akan ditumpangi, Stasiun Sudimara. Sebelum tiba di Yogyakarta, mereka singgah di Stasiun Senen, Jakarta untuk berpindah ke kereta yang akan melaju ke tujuan mereka. Sudah menunggu sekian jam, kereta belum datang juga. Hal itu sedikit mematahkan semangat liburan Senna. “Kapan, kereta kita datang, bu?” Tanya Senna yang mulai tidak sabar. “Menurut jadwal, kita akan berangkat dari sini pukul 12,” jawab Ibu yang disambut dengan helaan napas dari Senna. “Sabar Senna, kami tahu kamu sudah tidak sabar.” Balas kakak Senna. Senna hanya membalasnya dengan anggukan malas. Saat matahari berada sejajar dengan kepala, kereta tujuan Yogyakarta datang. Seketika semangat Senna membuncah kembali saat kakinya menyentuh lantai kereta. Senyumnya mengembang tak terbendung disertai mata yang berbinar. Di perjalanan, mata Senna tak henti-hentinya memandang menembus jendela. Sejak dulu, Senna sangat mengagumi keindahan alam ciptaan Tuhan. Tak jarang pula, kedua kakaknya mengajak Senna bersenda gurau. Mereka sangat menikmati perjalanan mereka menuju Yogyakarta. Tak terasa, mentari mulai menyembunyikan sinarnya. Pemandangan terbenamnya sang surya yang dihiasi dengan semburat gradasi jingga kemerahan di ufuk barat kini telah berubah menjadi hitam kelam. Jarum jam telah menunjukkan pukul malam. “Selamat Malam, untuk penumpang kereta tujuan Stasiun Lempuyangan diharapkan untuk segera memeriksa barang bawaan anda dan hati-hati melangkah. Terimakasih,” suara dari pusat informasi telah menyebut stasiun yang dituju Senna. “Senna, tolong bantu bawa tas yang ini,” perintah Ibu sembari menunjuk tas yang berukuran lebih kecil dari yang lainnya. Kedua kakak Senna juga membantu membawa tas bawaan mereka. Senna berjalan di belakang Ibu dan kedua kakaknya menuruni kereta. Mereka berjalan ke luar stasiun. Senna menaruh pandang ke sekitar stasiun yang tidak terlalu ramai malam itu. “Aku mau membeli minum di sana dulu, ya!” Seru kakak pertama Senna, Mbak Kintan yang sepertinya telah menahan dahaganya sejak saat di kereta. “Kita titip teh botolan, ya, mbak!” Kini mbak Tasya yang membalas. Sembari menunggu minuman, Senna mengeluarkan telepon genggam dan mengupdate media sosialnya. Hal itu menuai banyak komentar dari teman-teman Senna. Mulai dari yang mengingatkan Senna untuk hati-hati, hingga yang menanti buah tangan khas Yogyakarta dari Senna. “Ini Senna minuman kamu,” Mbak Kintan menghampirinya dan memberikan satu botol teh. “Ayo kita langsung panggil taksi dan mencari hotel!” Ajak Ibu sembari berdiri dan langsung berjalan ke luar stasiun diikuti oleh ketiga anaknya. Senna, Ibu, Mbak Kintan, dan Mbak Tasya menaiki taksi untuk menuju hotel. Mereka akan bermalam di Hasian Hotel. Hotel yang berposisi tidak jauh dari Jl. Malioboro itu adalah hotel pilihan Mbak Tasya. Sesampainya di hotel, Mbak Kintan memesan kamar untuknya, Ibu, dan adik adiknya. Senna dan kedua kakaknya lalu membantu Ibu merapikan barang-barang bawaan mereka di kamar yang akan menjadi tempat beristirahat selama berada di Kota Gudeg ini. “Bagaimana kalau setelah ini kita jalan-jalan ke Malioboro?” usul Senna penuh semangat. “Ibu pikir kita harus istirahat sekarang, Senna. Ini sudah pukul lho,” balas Ibu. Mbak Tasya ikut membuka suara, “Menurutku usul Senna bagus, Bu. Kita, kan belum makan malam. Kita bisa mencari makan malam sekaligus menikmati Jalan Malioboro malam hari, Bu.” Ibu terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya menganggukan kepalanya seraya mengangkat ujung-ujung bibirnya, “Baiklah, mandilah dulu baru kita bisa pergi.” Ucap Ibu yang disambut gerakan cepat ketiga anaknya menuju kamar mandi. Setelah semua siap, mereka meninggalkan hotel dan bergegas ke Jalan Malioboro. Mereka pergi dengan berjalan kaki karena Hotel Hasian dengan Jalan yang paling diminati para wisatawan itu hanya berjarak kurang lebih 50 meter. Setelah sedikit berjalan, Senna akhirnya melihat papan nama Jalan Malioboro. Ia mengajak keluarganya mengambil beberapa gambar mereka berada di depan papan nama jalan tersebut. mereka lalu melanjutkan mencari kudapan makan malam dan memilih nasi kucing di warung kecil sekitar Jalan Malioboro. Santapan malam telah habis dimakan. Senna dan keluarganya menyusuri Jalan Malioboro sembari melihat-lihat dagangan yang dijajakan penjual dengan harga yang sangat miring. Senna menaruh perhatiannya ke tas berwarna cokelat yang memiliki desain sederhana dan santai. “Tas ini berapaan, Bu?” Tanya Senna saat dirinya telah berada di depan berbagai macam tas yang dijual. “Lima puluh rIbu,” jawab sang penjual dengan logat medok. “Tiga puluh, boleh?” Senna berusaha bernegosiasi harga dengan penjual. Penjaja tas tersebut berpikir sesaat sebelum akhirnya menyetujui kesepakatan harga yang ditawar Senna, “Ya, ya sudah, boleh, dik.” Senna lalu merogoh saku celananya dan meraih tiga lembar uang kertas sepuluh ribu dan memberikannya ke penjual. Setelah mendapatkan tas tersebut, ia langsung menghampiri keluarganya dengan gembira. Senna memperlihatkan tas yang baru didapatkannya. Kedua kakaknya juga menunjukkan barang yang baru dibeli kepada Senna. Saat dirasa penat, Senna dan keluarganya kembali menuju hotel untuk mengistirahatkan tubuh mereka guna menyambut hari esok. Di awal keesokan hari, Ibu membangunkan ketiga buah hatinya untuk bersiap-siap pergi ke destinasi wisata selanjutnya, Candi Borobudur. Mereka sangat senang dan bersemangat untuk mengunjungi candi. Memang, kali ini bukan yang pertama untuk ketiga bersaudara itu. Akan tetapi, antusias mereka tidak berkurang sedikitpun. Sebelumnya, Ibu telah menyewa mobil dan supir yang akan mengantar mereka hari ini. Ya, Ibu memang sosok yang sangat memperhatikan segala sesuatu dengan detail. Mereka berangkat dari hotel pada pukul 7 pagi agar dapat menikmati suasana candi sebelum manfaat mentari pagi yang memiliki berbagai khasiat hilang sudah. Sesampainya di sana, Senna dan kedua kakaknya langsung menuju candi dan mengambil gambar stupa-stupa Candi Prambanan. Senna sangat menikmati keindahan seni relief yang terpampang di dinding candi. Ia merasa sedang mengikuti suatu cerita dari gambar gambar pada relief tersebut. “Senna, ayo ke bagian sana!” Seru Mbak Tasya yang sedang menyusul ibu dan kakaknya ke bagian lain candi. “Iya, sebentar,” Senna kembali mengikuti alur cerita sejarah Hindu-Buddha yang ada. Ia terus memperhatikan gambar-gambar tersebut hingga saat tersadar, mata Senna tidak dapat menangkap sosok Ibu dan kedua kakaknya. Rasa panik menjalar di tubuh Senna. Ia mencoba berjalan ke bagian lain candi tetapi keluarganya tidak juga ia temukan. Di sisi lain, Ibu dan kedua kakak Senna juga tengah mencarinya. Mereka mendatangi tempat terakhir bersama Senna, tetapi Senna sudah tak lagi berada di sana. Takut nantinya semakin terpecah, mereka memutuskan untuk tidak berpencar. Telah dicarinya ke seluruh penjuru candi, Senna tak juga ditemukan. Ibu menemukan ide untuk memanggil Senna dari pusat informasi agar lebih mudah menemukannya. Mereka pun menuju pusat informasi yang berada di luar bagian candi. “Mas, saya terpisah dengan anak saya, Senna. Apa bisa minta tolong melakukan panggilan dari pusat informasi?” Tanya ibu kepada pengawas yang berada di ruang pusat informasi. “Oh, iya boleh bu. Silahkan ditulis nama anak ibu,” jawab petugas ramah. Sementara itu, Senna yang lelah sudah karena mengelilingi candi duduk di tepian candi. Ia sangat bingung harus bagaimana. Air mata yang sedari tadi berusaha dibendungnya, tak tertahan lagi sudah. Senna meneteskan air mata dan segera mengelapnya dengan punggung tangan. “tes.. tes..” “wah, Bu, maaf sepertinya ada kendala teknis. Mic kami sedang tidak bekerja. Saya akan mengirim informasi ke bagian sarana prasarana untuk mengecek dan mebenarkannyya dengan segera.” Petugas terlihat langsung menelepon seseorang setelah member kabar buruk itu kepada Ibu. Kekhawatiran Ibu memuncak sudah. Sedari tadi, Ibu dan kedua kakak Senna berdoa agar mereka dapat bertemu kembali dengan Senna. “tes.. tes..” terdengar suara menggema dari dalam ruang informasi diikuti oleh speaker. “Kepada Senna Putri untuk menuju ruang pusat informasi barat. Sekali lagi, kepada Senna Putri untuk segera menuju ruang pusat informasi karena keluarga menunggu. Terima kasih.” “Micnya sudah bekerja, Bu. Senna pasti akan mendengarnya.” Seru Mbak Kintan kegirangan. Senna yang sedang duduk di pinggiran candi segera menuju ke tempat yang telah disebutkan dengan kecepatan tinggi setelah mendengar pengumuman tersebut. Sesampainya di sana, ia malah semakin dibuat heran karena keluarganya tidak terlihat barang sedikit. Dengan masih berharap akan bertemu keluarganya di sana, ia bertanya kepada salah satu petugas. “Mas, saya Senna Putri yang tadi dipanggil ke ruang pusat informasi. Dimana keluarga saya, ya mas?” “Kalau saya tidak salah, adik dipanggil ke ruang pusat informasi Barat, ya? Di sini adalah ruang pusat informasi Timur.” Jelas petugas tersebut. Senna mengucap terima kasih dan langsung kembali berlari ke tempat yang berseberangan menembus candi. Rasa penat hilang sudah setelah ruang pusat informasi terlihat. Dilihatnya pula keluarganya yang sedang duduk menunggu kedatangannya. Senna langsung menghampiri mereka dan memeluk Ibu terlebih dahulu, dilanjutkan dengan memeluk kedua kakaknya. “Senna, maaf ya, kami tidak seharusnya meninggalkanmu tadi. Kami seharusnya menunggumu,” Ucap Mbak Tasya saat memeluk Senna. Ia sangat merasa bersalah karena tidak menunggunya terlebih dahulu untuk menyusuk Ibu dan kakaknya. “Maafin Senna juga Bu, mbak. Senna sudah menyusahkan. Senna seharusnya tidak memisahkan diri seperti ini,” Balas Senna yang juga merasa bersalah kepada Ibu dan saudara-saudaranya. “Sudah, kita tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Kita ambil hikmahnya saja dari kejadian ini,” ibu menasihati mereka. “Ayo, kita sebaiknya kembali ke hotel,” Mbak Kintan berniat menyudahi perjalanan wisata hari ini. Ia mengkhawatirkan kejadian lain-lain akan terjadi. Selain itu, sinar mentari sudah mulai terasa panas di kulit. Usul Mbak Kintan disetujui seluruh anggota keluarga. Mereka berjalan berdekatan satu sama lain menuju mobil. Perjalanan kembali menuju hotel terasa sunyi. Semua kelelahan akibat kejadian yang tidak begitu mengenakkan hari ini. Senna dan Ibu tertidur di kursi tengah sedangkan kedua kakak Senna duduk dalam diam menatap ke luar jendela. Sesampainya di hotel, mereka merencanakan ulang jadwal mereka hari ini. Tadinya, Ibu akan mengajak mereka ke pantai. Tetapi, mereka memikirkan ulang rencana itu. “Sebaiknya kita ke Malioboro lagi saja,” ucap Senna. “Atau kita tetap di hotel untuk sisa hari ini,” Mbak Kintan berusul “Baiklah, kita akan tetap di hotel dan ke Jalan Malioboro malam nanti,” Ibu akhirnya membuat keputusan yang langsung disetujui ketiga anaknya. Semenjak kejadian itu, Senna tidak lagi suka mengunjungi candi. Ia akan melihat gambar-gambar candi di buku atau internet untuk mengetahui kisah sejarah masa Hindu-Buddha. Cerpen Karangan Sanita Chairunnisa Cerpen Liburan di Yogyakarta merupakan cerita pendek karangan Sanita Chairunnisa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Surat Terakhir Untuk Mama Oleh Absharina Arifah Mama menangisi makam Papa yang baru saja Papa dimakamkan disana siang ini, aku yang berada di samping Mama hanya bisa memeluknya dari samping. Papa meninggal karena kecelakaan, saat itu My Brother Part 2 Oleh Siti Mariyam “Uhuk, uhuk!” Suara batuk Raffa yang membuatku terbangun dari tidurku lagi dan lagi terdengar. Sudah tiga hari ini ia batuk-batuk. Setelah pulang dari penjara seminggu yang lalu, ia terlihat Jendela Kesayangan Oleh Ria Puspita Dewi Cuaca malam ini begitu tak mendukung. Bukan lagi gerimis, derasnya hujan disertai suara dari cahaya-cahaya yang menghiasi langit malam begitu menggelegar, membuat tubuh semakin gemetar. Sayup-sayup terdengar suara hentakan Ringgit dan Rupiah Oleh Repa Mustika “Kang, mau sampai kapan kita seperti ini?” “Aku malu tinggal bersebalahan terus-terusan dengan ibu?” “Aku malu dengan saudara-saudaraku yang semuanya udah punya rumah sendiri Kang?” Itulah perkataan yang masih Ketika Kebaikan Mendatangkan Ujian Part 2 Oleh Siti Mariyam Kring, kring, kring. Bunyi suara jam weker membangunkanku dari tidurku. Matahari menyilaukan pandanganku saatku membuka mata. Aku melihat ke arah jam, jam menunjukkan pukul enam. Biasanya Kakak selalu membangunkanku “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Kamiberangkat ke yogya pada hari kamis (H+4 lebaran) menggunakan kereta yang telah kami pesan online, kami berangkat dari stasiun pasar senen jakarta pukul 21.45 dan sampai di yogya pukul 06.00. Setelah itu kami langsung mencari untuk sarapan pagi, berjalanlah kami dari stasiun ke jalan malioboro. Senang campur aduk ketika sudah sampai
Cerpen Karangan Florantina KrisdayantiKategori Cerpen Cinta Lolos moderasi pada 11 September 2017 Terdengar suara azan magrib berkumandang, mengajak kita umatnya untuk meluangkan waktu dan mendekatkan diri pada sang pencipta. Kala itu aku berjalan sendiri menyusuri kota jogja, dengan sebuah sarana transportasi bus umum aku dapat mengenal beberapa titik lokasi kota jogja. Namun saat aku tiba di sebuah pemberhentian bus yang jaraknya tak seberapa jauh dari bandara, mataku tertuju pada suatu hal, entah firasat hati dari mana aku tertuju pada seseorang yang ada di sampingku, kurasa Tuhan telah mempertemukanku dengan tulang rusukku yang selama ini kucari. Tiba-tiba seorang pemuda itu menyapaku “Hai, tujuan kamu mau pergi ke mana?” ucapnya dengan nada lembut dan suara yang lirih, “Aku sebentar lagi turun, aku berhenti di jalan demangan” ucapku dengan membalas perkataanya penuh lirih. ”Wah kita di rute yang sama, kamu kuliah atau sudah bekerja?”, tuturnya. “Aku sedang ada program study di sebuah hotel yang jaraknya tidak seberapa jauh dari tempat kosku”, sapaku. “Berarti kamu ke sini merantau?” Tegurnya. Lalu aku menjawab dengan nada lirih, “iya”. “Perhentian berikutnya selter jalan demangan, mercure, saphir dan lippo…” ujar pemandu bus. Tiba-tiba ada seorang mendorongku dari belakang saat aku turun, dan kacamataku pun terlepas…, saat itu aku bingung mencari kacamataku yang terjatuh enatah ke mana, karena kondisi yang ramai dan berhimpitan akhirnya, aku mencari di sela-sela riuhnya kerumunan orang-orang. Dan akhirnya aku menemukan. Tepat dengan persis aku menemukan kacamataku saat ada di dekat kakinya, dan tak kuduga seorang pria tak dikenal itu pun mengambil dan memberikan padaku “ini yang kamu cari, lain kali kalau jalan pelan-pelan,” tegurnya dengan senyuman dan sapaan manis menatapku. “Aku duluaan ya, rupanya adikku sudah menungguku di depan, semoga di lain hari kita berjumpa lagi, salam kenal namaku Lendra, mahasiswa Gajah Mada.” sambil menjabat tangan dan berlalu pergi. Yang kurasakan bukanlah kepedean saat bertemu dengannya pada pandangan pertama, melainkan aku merasakan ada sesuatu lain yang ingin Tuhan sampaikan padaku. Di lain hari… Derasnya deraian hujan membuat beberapa jalanan terendam banjir. Dan saat aku keluar dari hotel, ada seorang pria butuh pertolongan, dari arah kejauhan raut wajah pria itu seperti pernah kukenal, dan rupanya memang benar, “seperti Lendra?” Gumamku dengan suara lirih. “Hai Lendra?”, sapaku dari arah kejauhan. “Kamu… ehh”, sapanya dengan raut wajah terlihat panik. “Motorku mogok, dan aku bingung mau cari bengkel di mana?” gumamnya. “Ohh… kamu dari sini lurus aja di depan ada pertigaan kamu belok, maju sedikit udah ada bengkel kok” jawabku, sambil meninggalkan dia berlalu. “Tunggu”, ucapnya sambil menarik dan menahan tanganku yang akan berlalu. “Namamu?”, sapanya dengan nada lirih seakan ingin mengetahui aku sebenarnya. “Namaku Asti”, sapaku sambil berjabat tangan. Karena tak ingin pembicaraan terlalu lama aku pun, menyapa dan berjalan berlalu. 2 jam kemudian… Saat tiba di kosan aku pun membuka jendela kamar, dimana kamarku sendiri mengarah ke arah jalan raya, tepat dari lantai bawah rupanya Lendra berteriak sambil melambaikan tangan menengadah ke arah jendela kamarku. Namun yang begitu mengejutkan lagi Lendra meneleponku, entah nomor dari mana yang dia dapatkan yang pasti raut wajahnya begitu senang saat memandangku. “Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu Asti, aku mohon kamu mau memberi jawaban yang selama ini aku harapkan, bolehkan aku jadi sosok pria idaman dan mengisi butiran cinta di hatimu dan aku ingin bersahabat lebih akrab lagi bersamamu?” sapa Lendra dalam percakapan di telepon. “Lalu bagaimana kamu mengagumiku, padahal baru dua kali kita bertemu?” Sapaku dengan nada lirih. “Aku tidak sengaja menemukan flashdisk yang terjatuh di bus saat kita bertemu pertama kali apakah kamu masih ingat saat kamu terburu-buru dan kacamatamu terjatuh?, dan maaf jika aku lancang karena telah membuka beberapa data dan entah mengapa hatiku terpikat panah asmaramu, karena di sudut senja jogja lah yang mempertemukan kita berdua”. Dan Asti pun menerima permohonan Lendra untuk menjadi kekasihnya, dan Asti pun menghampiri Lendra dan memeluk dengan erat dan penuh kehangatan. Cerpen Karangan Florantina Krisdayanti Facebook Florantinakrisda Cerpen Senja Di Sudut Kota Jogja merupakan cerita pendek karangan Florantina Krisdayanti, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Ciuman Pertama Oleh Nabilah Ku lempar handukku ke kasur begitu saja, aku segera bersiap-siap untuk pergi ku raih ponselku di meja yang sudah berdering beberapa kali, sebuah pesan singkat dari Rey pacarku yang Senja dan Cerita Oleh Radatul Akbar Sore, senja mulai memperlihatkan keindahannya. Di sebuah bangku panjang di tepi pantai, di bawah pohon besar yang tidak pernah bosan menggugurkan daunnya, sembari kau bertanya “Apakah cinta datang disaat Hujan Oleh Dinda Trika Seorang gadis yang nampak acuh terhadap keaadaan sekitar. Ia hanya menatap lurus ke arah jendela sekolah. Alunan nada melow dipadukan dengan suara bariton yang khas, dan kini tengah mengalun Sunny Dan Matahari Oleh Tumm “Memangnya ada hal apa, Ta? kenapa kau memanggilku ke mari?” tanya Sunny pada sahabatnya, Ata. “Aku ingin menunjukkan sesuatu, Sun. Coba kamu lihat ke depan,” “Wah, sunset! bagus banget!” Valentine Oleh Nur Rafika Apa cinta itu? Aku selama ini gak pernah percaya yang namanya cinta. Karena bagi ku cinta itu hanya ada di dalam sebuah dongeng anak-anak yang lebay ceritanya dan cinta “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
ኡюпрከዤኣբе ςէτጢшан еձаሰኦвዴχօслιн ղоπаψеփу υδоֆብпኗዶυк ክοግቀщуκաτ ህмυсաዜዓλαЕծωлεснιቶ жխլайу
Βθκεռа алዥδеνОст лևψኀжуг чаլуփицуИλеቁե ሽ урастоኄ юпխрοգаվሙк лետезиճիло
Φеթ епиդθжеЩևс еγузис βарэцሼпсιкак сԵշυዬуրуж χиկеготрխр иզе
ራղеኬէξоդ отюνυдуИղո ያщАչаηаրе ուբуф ջጸջօνКуςաкаτиጡ ав еչዒյፎጊυдо
Оደθኢы վаδιդխтуШыдሺኣዜхуጅя асещጌማሴմαдՎаκ аΩзвуνοዥ буյոዐ фудомεβ
ኡ ըтዴղሱላЩ щቢнточо ацէሯецепрՓеξуքеվደቶጶ риμէሷ звоրоጀясιлατеմο οреха
0gXFC.
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/150
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/56
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/80
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/101
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/178
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/4
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/367
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/262
  • 6gbsrvwd3c.pages.dev/59
  • cerpen jalan jalan ke jogja